Sukses

Inflasi AS Bikin Rupiah Loyo, Kok Bisa?

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi melemah, tertekan komentar agresif Gubernur The Fed Jerome Powell.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi melemah, tertekan komentar agresif Gubernur The Fed Jerome Powell.

Rupiah bergerak melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.351 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.337 per dolar AS.

"Dolar AS menguat karena Powell mengatakan inflasi terlalu tinggi dan menambahkan bahwa suku bunga dapat meningkat lebih banyak," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/3/2022).

Powell pada pidato semalam menyebutkan kekhawatiran inflasi yang terus naik akibat perang di Ukraina, akan mendorong segala upaya bagi The Fed untuk memeranginya, termasuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara agresif.

Powell membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih besar dari 25 basis poin dalam setiap kebijakannya.

Dengan menimbang tingginya inflasi yang berjalan, hal itu dipandang sebagai langkah agresif dan telah menopang dolar AS menguat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suku Bunga AS Naik

The Fed telah menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin minggu lalu untuk pertama kalinya sejak 2018 karena upaya untuk memerangi kenaikan harga-harga sambil mencoba menghindari kesalahan kebijakan yang dapat mengirim ekonomi AS ke dalam resesi.

Investor sekarang fokus pada potensi kecepatan dan ukuran kenaikan suku bunga di masa depan.

Pada Senin (21/3) lalu, rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi 14.337 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.340 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.