Sukses

Hadang Banjir, Normalisasi Kali Bekasi Harus Rampung 2023

Menteri PUPR Basuki meminta agar segera dilaksanakan pekerjaan pengerukan endapan di Kali Bekasi sebagai salah satu langkah normalisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan, pengerjaan normalisasi Kali Bekasi paket I yang telah dimulai sejak awal 2021, rampung pada pertengahan atau akhir 2023.

Proyek pengendalian banjir Kali Bekasi ini merupakan upaya penanganan banjir yang kerap terjadi akibat meluapnya Kali Bekasi yang merupakan pertemuan dua sungai, yakni Cileungsi dan Cikeas.

Dalam instruksinya, Menteri Basuki meminta agar segera dilaksanakan pekerjaan pengerukan endapan di Kali Bekasi. Itu dilakukan untuk memperlancar aliran air ke hilir, dengan tetap memperhatikan review desain struktur pada area-area yang dilewati utilitas air bersih.

"Hal ini agar tidak diperlukan relokasi utilitas karena memerlukan waktu dan biaya tambahan. Saat ini lokasi-lokasi utilitas yang masih tertinggal diupayakan dengan design lain yang sesuai kondisi di lapangan, diminta ke konsultan untuk menghitung design alternatif sehingga tidak perlu merelokasi utilitas," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Dikatakannya, Kementerian PUPR terus melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk pelaksanaan normalisasi Kali Bekasi, utamanya terkait pembebasan lahan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembebasan Lahan

Khusus untuk lahan yang milik pengembang perumahan, Menteri Basuki menginstruksikan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk membuat surat pemberitahuan ke pengembang, akan dikerjakan pembangunan tanggul.

Sehingga pengembang dapat menerima sebagian lahan milik mereka agar bisa dipakai tanpa proses pembebasan lahan. Sebab, pembangunan tanggul/parapet dipakai untuk mengamankan perumahan sekitar.

"Saya juga meminta pekerjaan tambahan struktur pada Dinding Penahan Tanah (DPT) eksisting di titik Kemang Express yang perlu tambahan perkuatan, dengan tidak membongkar DPT existing tersebut," ujar Menteri Basuki.

Adapun jika pembebasan lahan berjalan lancar, maka penyelesaian pekerjaan normalisasi Kali Bekasi paket I bisa dipercepat selesai di pertengahan, atau akhir 2023 mendatang.

 

3 dari 3 halaman

Nilai Proyek

Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) tengah melakukan kegiatan Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket I (Bendung Bekasi-Pertemuan Sungai Cileungsi- dan Cikeas (P2C)), Paket 6 dan Paket 7 di wilayah Cikarang Bekasi Laut (CBL) Kabupaten Bekasi, dari total tujuh paket.

Untuk Pengendalian Banjir Kali Bekasi paket I, pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya (KSO). Nilai kontrak mencapai Rp 591 miliar dengan progres fisik 37 persen.

Bertindak sebagai konsultan supervisi PT Wiratman Associate -PT Indra Karya-PT Hilmy (KSO) dengan nilai kontrak konsultan sebesar Rp 24,1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.