Sukses

Mau Kaya Raya Usai Berkeluarga? Simak Tipsnya

Jika dibayangkan, mengumpulkan kekayaan terkesan mudah.

Liputan6.com, Jakarta Membangun kekayaan tidak hanya dilakukan sejak masih muda atau belum menikah. Saat sudah berumah tangga dan memiliki anak pun hal itu tetap harus dilakukan.

Selain untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, uang tersebut tentu bisa dimanfaatkan untuk masa pensiun mendatang.

Jika dibayangkan, mengumpulkan kekayaan terkesan mudah. Namun pada kenyataannya, jika dilakukan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun kekayaan. Selain itu, lebih mudahnya pun jika Anda memiliki seseorang yang mampu membimbing dalam mengumpulkan kekayaan. Misalnya seorang konsultan keuangan.

Oleh karena itu, terkait hal ini seorang Direktur Eksekutif keamanan finansial di The Aspen Institute Ida Rademacher memberikan tips-tipsnya. Melansir laman CNBC, Rabu (22/12/2021), berikut ini tips-tips darinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Stabilitas Keuangan Jadi Kunci

Secara sederhana, kekayaan merupakan nilai seluruh aset kemudian dikurangi utang dan kewajiban yang dimiliki seseorang. Jadi, Anda dapat menghitung kekayaan dengan menjumlahkan nilai aset, seperti mobil, rumah, investasi di rekening perantara kemudian mengurangi seluruh utang, seperti hipotek, pinjaman mahasiswa, tagihan medis.

Di samping itu, salah satu syarat sebuah keluarga ingin membangun kekayaan adalah perlu ada kestabilan keuangan terlebih dahulu. Itu berarti memiliki arus kas yang positif, tidak ada utang yang merugikan, dana darurat dan manfaat publik dan tempat kerja, kata Rademacher.

Sebuah keluarga perlu memiliki arus kas positif, atau pendapatan yang secara teratur melebihi nilai pengeluaran dan sedikit atau tanpa utang, baik itu utang medis, kartu kredit, atau pinjaman pelajar.

Ketika keuangan dalam sebuah keluarga sudah terasa stabil, nantinya membangun dana darurat pun akan lebih mudah. Setidaknya kumpulkan dana darurat dengan menghemat biaya tiga hingga enam bulan. Namun, menabung sebanyak itu ketika sudah berkeluarga memang terkadang justru lebih sulit.

Terlebih ketika pemasukan pas-pasan dengan pengeluaran sehari-hari. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki sisa uang setelah melakukan pembayaran utang, coba alokasikan sebagian uang tersebut untuk dana darurat Anda.

Berinvestasi

Begitu mencapai stabilitas keuangan dengan melunasi utang dan membangun tabungan darurat, langkah selanjutnya adalah berinvestasi dengan sisa uang yang ada, kata Rademacher. Memiliki uang yang dapat diinvestasikan adalah syarat pertama untuk membangun kekayaan, sedangkan memiliki akses ke aset yang terjangkau adalah syarat kedua. Aset ini dapat berupa real estat, pendidikan pasca sekolah menengah, atau aset keuangan seperti saham atau dana indeks .

Jika belum pernah berinvestasi, Anda bisa menghubungi salah satu ahli keuangan pribadi untuk meminta saran. Biasanya para ahli keuangan akan menyarankan untuk menginvestasikan setidaknya 15 hingga 20 persen dari pendapatan tahunan. Bisa untuk pensiun atau tujuan lain. Jika nilai tersebut terlalu besar, Anda juga bisa memulainya dari jumlah yang lebih kecil, misalnya 3 persen.

 

3 dari 3 halaman

Cari Cara Selain Berinvestasi

Setelah mulai menabung untuk masa pensiun, Anda mungkin tertarik untuk melakukan investasi yang lebih besar. Seperti yang dilakukan beberapa orang, ada yang kemudian ingin membeli rumah. Laporan tersebut telah mengidentifikasi kondisi ketiga dan keempat untuk membangun kekayaan sebagai ‘akses ke pilihan pembiayaan yang ramah konsumen’ dan ‘informasi dan kepercayaan diri dalam membuat keputusan keuangan’.

Menggunakan ‘pilihan pembiayaan yang ramah konsumen’ berarti memiliki akses ke persyaratan pinjaman yang menguntungkan, baik itu untuk hipotek atau pinjaman mobil. Namun, untuk bisa mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah pada utang, Anda memerlukan nilai kredit yang baik .

Bank, penerbit kartu kredit, dan tuan tanah menggunakan skor kredit sebagai ukuran seberapa besar kemungkinan seseorang untuk melunasi utangnya. Jadi, semakin baik skor kreditnya, semakin baik pula persyaratan yang akan Anda dapatkan untuk pinjaman.

Untuk mencapai skor kredit yang baik , tentunya Anda harus melunasi tagihan dengan tepat waktu, menjaga penggunaan kredit tetap rendah (rasio kredit yang Anda gunakan dengan jumlah yang Anda perpanjang), memiliki riwayat kredit yang panjang dan memiliki jenis kredit yang berbeda.

Melindungi Kekayaan

Selanjutnya langkah terakhir untuk membangun kekayaan adalah melakukan perlindungan terhadap kekayaan. Perlindungan kekayaan ini mengacu pada kemampuan keluarga untuk melindungi serta mempertahankan kekayaan dari waktu ke waktu.

“Ada sejarah tentang kebijakan pembatasan kekayaan yang nyata yang telah merugikan keluarga,” kata Rademacher.

Para peneliti mendukung solusi perlindungan kekayaan seperti toleransi hipotek, pemutus sirkuit pajak properti untuk membatasi persentase pendapatan yang dibelanjakan seseorang dalam pajak properti, dan memiliki tabungan darurat.

Kesimpulan

Untuk membangun kekayaan, sebuah keluarga perlu memiliki sedikit atau tanpa utang, dana darurat, uang yang dapat diinvestasikan, dan kepercayaan sebagai investor. Penting pula untuk segera melunasi tagihan supaya bisa cepat membangun kekayaan. Mulailah mengumpulkan dana darurat terlebih dahulu sebelum menggunakan sisa uang untuk berinvestasi.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.