Sukses

Proyek Infrastruktur Diyakini Bakal Kembali Dongkrak Industri Properti

Pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan transporttasi umum di Jabodetabek, khususnya DKI Jakarta, yang begitu masif berimbas pada industri properti.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi umum di Jabodetabek, khususnya DKI Jakarta, yang begitu masif berimbas pada industri properti di sejumlah kawasan, salah satunya di Jakarta Selatan.

Pembagunan jalan tol dan Jakarta Light Rail Transit (LRT) menjadi nilai plus bagi pengembang properti. Salah satunya yang merasakan dampak positif dari pembangunan infrastruktur itu adalah Kreame Property Indonesia.

Pengembang yang tengah membangun sejumlah hunian kelas menengah mewah di Cilandak, Bango, Fatmawati, dan Kemang itu mengakui bahwa kemudahan akses mempermudah mereka dalam memasarkan produk properti yang tengah dibangun.

“Kemudahan akses menjadi salah satu pertimbangan kami dalam pengembangan proyek properti. Dengan begitu, kami bisa memberikan value lebih kepada calon pembeli,” kata Komisaris Utama Kreame Property, Muhammad Kerry Adrianto Riza, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12/2021).

“Properti yang dikembangkan oleh kami berada dalam wilayah yang punya aksesbilitas baik, seperti jalan tol dan atau dekat dengan transporttasi umum seperti LRT dan MRT,” tutur Kerry Riza menambahkan.

Akses yang begitu mudah ditempuh itu menjadi salah satu alasan bagi calon pembeli dalam mempertimbangkan properti yang akan dibeli, termasuk untuk rumah kategori menengah mewah di kisaran harga Rp2 miliar hingga Rp5 miliar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tren Pasar Properti

Berdasarkan data Bank Indonesia, penjualan tipe rumah besar pada kuartal ketiga tahun 2021 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 45,57 persen (yoy).

Data Indonesia Property Watch (IPW) untuk kuartal yang sama juga membenarkan hal tersebut. Hasil riset Indonesia Property Watch (IPW) baru-baru ini menyebut ada tren pertumbuhan pasarJabodebek dan Banten pada Kuartal III 2021 mengalami nilai penjualan yang signifikan 53,5 persen (qtq), dari Rp1.557.843.085 pada Kuartal II 2021 menjadi Rp2.391.547.480.

Jumlah unit properti yang terjual pun meningkat mencapai 2.290 atau naik 12,4 persen. Dari data tersebut, terlihat pasar perumahan terus terkonsentrasi di segmen menengah atas.

Penjualan rumah di atas Rp1 miliar bertumbuh 35,3 persen. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan data penjualan kuartal kedua 2021 yang minus 4 persen.

Kerry Riza pun berharap pertumbuhan industri properti pada tahun 2022 juga akan terus membaik. Sejumlah pengembang properti, termasuk Kreame Property Indonesia, memang memprediksi pasar properti pada 2022 akan semakin membubung lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali dan dukungan dari pemerintah terhadap industri tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.