Sukses

Tangkap Ratusan Ikan Termahal di Dunia, Nelayan India Jadi Jutawan

Berita terkait penangkapan ikan termahal di dunia ini menyebar secara cepat di antara nelayan

Liputan6.com, Jakarta Keberuntungan sedang berpihak kepada seorang nelayan dari Palghar, India. Setelah menangkap ratusan ikan, ia mendadak menjadi jutawan.

Pasalnya, Chandrakant Tare berhasil menangkap 157 ikan Ghol yang mendapatkan julukan sebagai “Emas Laut”. Alhasil, ikan termahal di dunia tersebut dijual senilai INR 13,3 juta (Rp 2,57 miliar) oleh putra Tare, Somnath. Namun, tidak banyak informasi yang disebutkan dalam kesepakatan penjualan ikan.

Melansir dari Times of India dan Hindustan Times, Kamis (9/9/2021), Tare pergi berlayar setelah larangan memancing dicabut karena angin monsun. Ikan Ghol ditemukan di dekat Wadhwan yang berjarak sekitar 25 mil dari laut lepas pantai Palghar pada 28 Agustus 2021 malam.

Berita terkait penangkapan ikan ini menyebar secara cepat di antara kapal di Pantai Palghar. Sebelumnya, Tare bersama 10 awak kapal lainnya telah berlayar menggunakan kapal Harbadevi pada 15 Agustus 2021.

Semua awak kapal terkejut dengan hasil tangkapan ini karena menjadi hal yang sangat langka. Tare mengatakan bahwa uang yang berhasil didapatkan telah membantunya untuk menyelesaikan permasalahan keuangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Mahalnya Ikan Ghol

Ikan Ghol (Protonibea Diacanthus) adalah jenis ikan Blackspotted Croaker yang memiliki jumlah permintaan besar di Indonesia, Thailand, Hongkong, Singapura, dan Malaysia. Kantong di perut Ghol dijadikan sebagai obat dan memiliki nilai jual tinggi di pasar luar negeri.

Selain itu, Ghol juga digunakan untuk memurnikan anggur di Singapura.

Ikan Ghol sebagian besar ditemukan di kawasan Indo-Pasifik. Lebih lanjut, ikan ini masuk dalam daftar ikan laut termahal di dunia.

Pencemaran yang semakin buruk membuat populasi ikan mengalami penurunan. Para nelayan harus menempuh jarak yang lebih jauh agar mendapatkan tangkapan ikan yang segar.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah pengeluaran untuk membeli solar, air minum, atau upah buruh di atas kapal.  

Reporter: Shania

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.