Sukses

Alasan Kemanusiaan, ForumSK Dukung PPKM Level 4 Diperpanjang

Pemerintah memutuskan agar PPKM diperpanjang hingga 9 Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta Perpanjangan PPKM level 4 oleh pemerintah menuai dukungan dari beberapa pihak. Kali ini, dukungan datang dari Forum Solidaritas Kemanusiaan (ForumSK) yang diprakarasai tokoh nasional, guru besar, pegiat sosial dan profesional.

Mereka memberikan dukungan perpanjangan PPKM yang diputuskan pemerintah, demi alasan kemanusiaan.

Dukungan terhadap PPKM level 4 diperpanjang disampaikan 2 Guru besar, bersama tokoh lainnya yang ikut memprakarsai terbentuknya ForumSK.

Keduanya yakni Profesor M. Baiquni dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Profesor Winda M. Mingkid dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), beberapa waktu lalu.

Guru Besar UGM yang sekaligus Dewan Pengarah Forum Solidaritas Kemanusiaan Prof Baiquni menegaskan pihaknya melakukan langkah-langkah nyata dengan menangani edukasi dan literasi terkait covid-19.

“Hal ini salah satu cara kami membantu masyarakat agar memiliki kepercayaan diri dan kemandirian dalam menghadapi situasi pandemi. Termasuk cara kami mengisi kekosongan yang sudah dilakukan pemerintah selama ini,” jelas Baiquni.

Dia mengakui, serangkaian kebijakan pemerintah yang dilaksanakan untuk membatasi mobilitas masyarakat memang dilematis. Namun dia menilai hal ini perlu dilakukan agar dapat meminimalisir penularan covid-19.

Di sisi lain, masalah sosial di tengah masyarakat perlu diperkuat dengan mengambil kearifan lokal untuk membangun kemandirian masyarakat dengan cara gotong royong dengan saling memberi dan mengambil bahan makanan atau sedekah gotong-royong (Segoro).

“Jadi model kearifan lokal dari masing-masing daerah caranya beda-beda dan model mandiri seperti ini bisa dibuat di komunitas diberbagai tempat. Mari bergerak bersama Forum Solidaritas kemanusiaan,” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Guru Besar Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Winda Mercedes Mingkid.

Menurutnya, bangsa Indonesia butuh kearifan lokal yang telah dilakukan oleh leluhur turun temurun yaitu gotong royong, mapalus, balale, alak tau, nugal untuk bersama – sama, bahu membahu melawan virus ini sesuai peran masing-masing.

Dikatakan hal yang dilakukan adalah bertahan untuk sementara waktu karena kalau tidak maka siklus ini akan berputar terus, mengambil lebih banyak lagi milik kita, nyawa, ekonomi dan kehidupan normal masyarakat.

Winda menjelaskan kebijakan pembatasan mobilitas warga dan protokol kesehatan 5 M serta vaksinasi adalah cara yang ampuh dan berhasil dilakukan oleh berbagai negara dalam upaya mengurangi jumlah penularan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencabutan Bikin Sia-sia

Apabila kebijakan jika PPKM ini dicabut, maka semua upaya yang telah dilakukan sejak bulan Juni yang lalu sia-sia, karena bisa kembali lagi dari awal untuk menahan penyebarannya.

“Kebijakan ini apabila ditaati dan diikuti dengan baik, maka diyakini pada triwulan IV kita sudah bisa memiliki herd immunity,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan lebih serius, mengontrol dan mengevaluasi setiap bantuan kepada masyarakat agar tepat sasaran, tidak terjadi kebocoran dan tepat waktu serta sesuai pada peruntukannya.

Di tengah berbagai upaya penanganan yang dilakukan pemerintah, masih ada orang–orang lakukan pemalsuan surat keterangan vaksin sampai pada berbagai berita hoaks dan black campaign tentang penanganan Covid – 19.

Di sisi lain, ada juga oknum pemerintah yang menggunakan kesempatan ini untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri,” sesalnya.

Sedangkan Baiquni mengingat penting data yang valid yang dimiliki pemerintah dalam memberikan bantuan sosial agar tepat sasaran dan efisien.

Selain itu, pemerintah membangun basis data dan peta, menganalisis fenomena dan meneliti realita serta terus melakukan edukasi ke publik terkait penanganan Covid-19.

“Contohnya mahasiswa UGM telah mengembangkan ekonomi lokal untuk menjadi model dan modul dalam praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena mahasiswa merupakan agent of change agar tidak text book. Apalagi, situasi pandemi membutuhkan peranan mahasiswa dan element masyarakat lain secara nyata,” ujarnya.

Seperti diketahui, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said didapuk para pemrakarsa sebagai koordinator nasional Forum Solidaritas Kemanusiaan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.