Sukses

Sosial Budaya Jadi Modal Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi

Sosial budaya dapat ditransformasikan menjadi modal ekonomi secara jangka pendek

Liputan6.com, Jakarta - Sosial budaya dapat ditransformasikan menjadi modal ekonomi secara jangka pendek. Hal ini menjadi modal dasar untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19.

Itu disampaikan Perumus Focus Group Discusssion (FGD) II PPRA LXII Stevy Hanny Supena dalam keterangan resmi, Sabtu (12/6/2021). PPRA LXII Lemhannas menggelar FGD II di Gedung Asta Gatra Ruang Kresna Lemhannas, Jumat (11/6).

Kegiatan tersebut mengangkat tema Modal sosial dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19. Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen Sugeng Santoso menambahkan bahwa modal sosial dan budaya juga dapat menjadi kekuatan kolektif untuk membantu memulihkan aktivitas ekonomi secara optimal.

Lebih lanjut budayawan Jaya Suprana pun menegaskan dengan semangat kebanggaan nasional, ini akan menjadi modal sosial budaya dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

"Bukan hanya pemulihan secara bertahap atau jangka pendek, tetapi akan menjadi pemulihan yang berlangsung sepanjang masa," tuturnya.

Kegiatan FGD II itu merupakan lanjutan dari FGD I dan rangkaian menuju Seminar Nasional yang akan diselenggarakan pada Agustus 2021.

Pada FGD I yang dilaksanakan pada Jumat (28/5) dapat disimpulkan bahwa modal sosial budaya merupakan emasnya Indonesia di masa mendatang yang dapat dikembangkan dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modal Budaya Objektif

Terdapat dua kategori modal budaya objektif yang sudah berkembang dan ditransformasikan menjadi bentuk ekonomi dan dapat dimanfaatkan secara luas.

Dua kategori itu ialah creative industries berupa hasil creative services, desain, publishing and printed media, visual arts, cultural sites, traditional cultural expressions, performing art, dan audio visual yang digemari anak milenial dan generasi Z saat ini. Kategori kedua yakni modal budaya yang sudah bertransformasi berupa produk (agrikultur, kuliner, handycraft, fesyen, dan lainnya) serta lifestyle.

Hasil dari FGD I tersebut dipertajam dalam FGD II. Tujuan dari FGD II menyempurnakan konsep dan naskah sebagian besar dari rencana kegiatan Seminar Nasional Lemhannas PPRA LXII TA 2021 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk direkomendasikan kepada pemerintah, khususnya Presiden, dalam menyiapkan berbagai langkah alternatif dalam kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digali dari modal sosial dan budaya.

Dengan menerapkan protokol kesehatan mengenai pembatasan jarak dan kapasitas 50 persen dari ruang yang tersedia, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pola hibrida (offline & online). Sebagian besar peserta hadir meluli online via Zoom. Kegiatan yang dilaksanakan offline menerapkan protokol kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.