Sukses

Ekonom: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di Kuartal II 2021 Terlalu Tinggi

Ekonom memproyeksikan ekonomi nasional baru akan tumbuh di kisaran 1-2 persen di kuartal II 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih berkutat di lubang resesi pasca pertumbuhan ekonomi minus 0,74 persen pada kuartal I 2021. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini akan mulai positif dan lepas dari resesi pada kuartal II 2021.

Optimisme senada sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambung hingga 7 persen pada triwulan kedua tahun ini.

Akan tetapi, target tersebut dinilai terlalu ambisius. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan, memang sudah ada sejumlah indikator perbaikan pada kuartal I 2021, seperti pertumbuhan ekspor yang naik 6,74 persen.

Namun, Bhima menilai jika target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal kedua nanti masih terlalu muluk-muluk. Dia pun memproyeksikan ekonomi nasional baru akan tumbuh di kisaran 1-2 persen.

"Untuk mencapai pertumbuhan 7 persen di kuartal ke-II nampaknya masih berat. Sepertinya masih kisaran 1-2 persen sudah positif tapi belum bisa mencapai 7 persen. Masih overshoot perkiraan pemerintah," ungkapnya kepada Liputan6.com, Rabu (5/5/2021).

Senada, Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menganggap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 memang akan jauh lebih baik. Dengan asumsi tren perbaikan ekonomi saat ini tidak terganggu oleh adanya lonjakan kasus pandemi Covid-19 yang harus memaksa pemerintah melakukan pengetatan lagi.

"Dengan asumsi tidak ada pengetatan kami perkirakan pertumbuhan ekonomi sudah akan positif, dikisaran 3-4 persen. Bahkan bisa berpeluang lebih dari itu kalau pandemi benar-benar bisa di-manage oleh pemerintah dengan baik," tuturnya kepada Liputan6.com.

Piter mengutarakan, tren penurunan kasus Covid-19 saat ini terus berlanjut, dan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali berbelanja dan beraktivitas juga semakin meningkat.

"Tapi nampaknya asumsi ini terlalu optimis. Pemerintah tetap harus membatasi karena bahaya pandemi masih sangat besar," ujar Piter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menko Airlangga Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 7 Persen di Kuartal II 2021

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin pertumbuhan ekonomi bakal mencapai 6,7 persen hingga 7 persen di kuartal II 2021.

Airlangga bilang, berdasarkan data pemerintah, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020 relatif rendah dibandingkan kuartal I 2020 yaitu Rp 2.703,1 triliun.

"Kalau kita lihat di kuartal II tahun kemarin, 2020, itu angkanya adalah Rp 2.589,8 triliun, sehingga tentu ini sangat rendah dan apabila PDB kita harga konstan sama saja dengan yang dilakukan di bulan kuartal pertama, maka dia sudah melompat 5,62 persen," ujar Airlangga.

Kemudian, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga meningkat menjadi 54,6 dengan pertumbuhan industri yang cukup baik sejak bulan April, seperti ritel.

"Kemudian kita lihat dari pertumbuhan belanja kita terjadi lonjakan di bulan April, belanja nasional naik 32,48 persen. Penggunaan kartu kredit, ATM dan lainnya mencapai Rp 668,7 triliun. Demikian pula digital banking mencapai Rp 3.025,6 triliun," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong penyaluran stimulus pajak, penjaminan kredit, restrukturisasi kredit perbankan, subsidi KUR dan bantuan lainnya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Dan juga program pemerintah seperti Kartu Prakerja terus dilaksanakan dengan insentif yang disalurkan mencapai Rp 2,78 triliun," ujarnya.

Dengan demikian, Airlangga yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mencapai angka yang diharapkan di kuartal II 2021 mendatang.

"Oleh karena itu, pemerintah confident bahwa angka 6,9 ataupun 7 persen itu bisa dicapai di kuartal II," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.