Sukses

Jalankan Private Placement, AirAsia Dapat Tambahan Modal Rp 1,1 Triliun

Pelaksanaan private placement merupakan bagian dari rencana besar AirAsia Group untuk menggalang dana hingga RM 2,0-2,5 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia Group Berhad berhasil melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement tahap kedua pada 9 Maret dengan menerbitkan saham baru 100,367,362 atau sekitar 3 persen dari jumlah modal yang disetor dengan nominal RM 0,865 per saham.

Hal ini menyusul kesuksesan private placement tahap awal sebesar 11,07 persen atau 369,85 juta saham diterbitkan pada 19 Februari, yang didukung oleh investor asal Hong Kong Dr Stanley Choi Chiu Fai sebagai pemegang saham substansial dengan peningkatan kepemilikan saham dari <5 persen menjadi 8,96 persen.

Secara total, kedua tahap private placement ini menerbitkan 470.21 juta saham baru, atau setara 14.07 persen dari total saham yang diterbitkan AirAsia Group dengan perolehan dana RM 336,46 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun (kurs 3.504 per Ringgit Malaysia). Pemegang saham AirAsia Group dan Bursa Malaysia Securities Bhd sebelumnya telah menyetujui AirAsia Group untuk melaksanakan private placement hingga 20 persen dari total saham yang diterbitkan AirAsia Group.

Pelaksanaan private placement ini merupakan bagian dari rencana besar AirAsia Group untuk menggalang dana hingga RM2,0 - 2,5 miliar melalui kombinasi utang dan ekuitas untuk pembiayaan, dan lainnya sebagai persyaratan modal kerja AirAsia Group.

Beberapa investor utama yang mendukung pelaksanaan private placement ini, antara lain:

Pertama, Dr. Stanley Choi Chiu Fai - Chairman Head & Shoulders Financial Group, serta Chairman dan Executive Director International Entertainment Corporation (IEC), sebuah emiten yang terdaftar di papan utama Bursa Efek Hong Kong (1009.HK ). Silakan lihat pengumumannya di sini.

Kedua, David Bonderman dan beberapa mitra di TPG Capital - Founder dan Chairman TPG Capital, sebuah perusahaan investasi global yang berkantor pusat di San Francisco, California dan Fort Worth, Texas dengan aset yang dikelola sekitar USD85 juta dan memiliki 14 kantor di seluruh dunia. David Bonderman juga pemilik sebagian dari Boston Celtics dan salah satu pendiri / pemilik Seattle Kraken.

David Bonderman menjadi Chairman Ryanair selama lebih dari 20 tahun sampai tahun lalu. Mitra TPG Asia lainnya yang berinvestasi dalam kapasitas pribadi adalah Tim Dattels, Ganen Sarvananthan dan Zubin Irani. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Ketiga, Aimia Inc. (TSX: AIM) - Perusahaan induk dengan fokus pada investasi jangka panjang di perusahaan publik dan swasta, pada basis global, melalui pengendalian atau kepemilikan minoritas. Perusahaan menjalankan bisnis penasihat investasi melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Mittleman Investment Management, LLC.

Selain itu, juga memiliki portofolio investasi berharga yang terdiversifikasi termasuk 48,9 persen saham ekuitas di PLM Premier, S.A.P.I. de C.V. (PLM), pemilik dan operator Club Premier, program loyalitas koalisi di Meksiko yang mengoperasikan program Aeromexico Frequent Flyer, 49,3 persen saham ekuitas di Kognitiv, perusahaan pertumbuhan teknologi B2B yang memungkinkan perdagangan kolaboratif, 10,85 persen saham di Clear Media Limited (100.HK), salah satu perusahaan outdoor advertising terbesar di China, serta saham minoritas dalam portofolio sekuritas perusahaan publik.

Dan keempat, dana kelembagaan lokal dan asing lainnya.

“Kesuksesan private placement dan membludaknya  respon dari investor terkemuka lokal dan asing menunjukkan fundamental airasia yang kuat dan potensi besar kami kedepannya, terutama dengan strategi pivot ke bisnis digital dan berbasis data," kata CEO AirAsia Group, Tony Fernandes.

"Kami sangat bersemangat dengan keyakinan yang ditunjukkan oleh para investor terhadap rencana turnaround kami, yang sekaligus membuktikan kapabilitas kami untuk menggalang dana dari investor strategis swasta dan institusional yang berada di pasar modal, baik lokal maupun asing," ungkap dia.

Menurut Tony, private placement ini menjadi bagian yang signifikan terhadap upaya penggalangan dana yang AirAsia lakukan untuk memastikan likuiditas selama tahun 2021.

Dari total yang terkumpul, AirAsia akan mengalokasikan dana untuk mendukung pertanggungjawaban/pembayaran fuel hedging, pengeluaran operasional umum, pembayaran sewa dan perawatan pesawat dan untuk membiayai unit bisnis digital airasia yaitu platform aplikasi super airasia dan fintech BigPay. 

Dalam skala yang lebih besar, private placement ini menunjukkan besarnya keyakinan terhadap pemulihan industri penerbangan dan pariwisata yang telah terdampak sangat parah oleh pandemi Covid-19.

"Di AirAsia, kami mempunyai rencana yang kuat untuk dapat terus mempertahankan layanan domestik hingga nantinya perbatasan kembali dibuka. Kami sangat yakin bahwa dengan peluncuran program vaksinasi massal di beberapa pasar utama yang menargetkan populasi hingga 40 persen-50 persen hingga kuartal ketiga, dan dengan jumlah tes serta edukasi yang terus membaik, sekaligus dukungan yang kuat terhadap pembukaan travel bubbles di wilayah dan negara dengan resiko rendah, disertai dorongan untuk penerapan paspor kesehatan digital global, akan membuka jalan lebih cepat untuk pemulihan perjalanan dalam waktu dekat," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.