Sukses

Ekonom Ramal Neraca Perdagangan Februari 2021 Surplus Capai USD 2,5 Miliar

Prediksi surplus neraca perdagangan terjadi karena kondisi ekspor yang masih tinggi, walaupun diprediksi masih di bawah normal.

Liputan6.com, Jakarta Neraca perdagangan Februari 2021 diprediksi masih akan surplus. Angkanya bisa mencapai USD 2,5 miliar atau lebih, lebih tinggi daripada realisasi Januari 2021 yang mencapai USD 1,96 miliar.

"Neraca perdagangan prediksi kami akan mencapai angka USD 2,5 miliar atau lebih," kata Ekonom Makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, kepada Liputan6.com, Senin (15/3/2021).

Dia menjelaskan, hal ini didorong meningkatnya ekspor komoditas seperti sawit dan melemahnya impor seiring masih lemahnya perekonomian domestik.

Menurut Riefky, neraca perdagangan Indonesia ke depan masih akan berada di cakupan yang baik. "Untuk semester U 2021 masih terlalu dini menyimpulkan, tapi saya rasa overall masih akan di teritori positif," tuturnya.

Ekonom Senior Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam, juga mengatakan hal serupa. Surplus terjadi karena kondisi ekspor yang masih tinggi, walaupun diprediksi masih di bawah normal.

Hal ini terutama ditopang oleh harga komoditas yang masih tinggi seperti CPO, dan mulai membaiknya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor utama seperti China.

"Jadi ekspor akan relatif masih bagus di tengah kondisi impor yang masih sangat turun belum ada perbaikan, disebabkan industri kita masih menahan produksi karena pandemi," kata Piter.

Dia menuturkan jika ekspor yang relatif baik dibandingkan impor yang terus turun, menyebabkan surplus neraca perdagangan masih terjaga.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspor dan Impor

Kepala ekonom Danareksa Research Institute (DRI), Moekti P. Soejachmoen, dalam outlook perdagangannya mengungkapkan bahwa neraca perdagangan pada Februari 2021 diprediksi mencapai USD 2,22 miliar.

DRI memperkirakan ekspor Indonesia Februari 2021 akan mencapai USD 15,31 miliar, atau naik 0,74 persen mom. Sementara secara tahunan tumbuh 9,57 persen.

Sementara impor mencapai USD 13,18 miliar atau minus 1,10 mom. Nilai impor ini tumbuh 14,16 persen secara yoy.

"Surplus tersebut terutama disumbang oleh surplus perdagangan dengan negara-negara mitra utama sebesar USD 1,30 miliar, naik dari USD 0,58 miliar pada bulan sebelumnya," ungkap Moekti dalam laporannya.

DRI juga memperkirakan neraca perdagangan masih akan surplus dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, pemulihan ekonomi di negara-negara mitra dagang, khususnya sektor industri.

Kedua, potensi peningkatan harga untuk beberapa komoditas utama ekspor Indonesia seperti batu bara dan CPO. Ketiga, permintaan baru dan kinerja manufaktur yang stagnan disebabkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.