Sukses

Kementan Perkirakan Stok Bahan Pokok Surplus Sampai Mei 2021

Setiap Ramadan dan Lebaran selalu ada peningkatan kebutuhan bahan pokok, begitu pula tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, mengklaim jumlah bahan pokok nasional surplus atau melebihi kebutuhan hingga Mei 2021. Prediksi ini sudah berdasarkan hitungan prediksi peningkatan kebutuhan untuk Ramadan dan Lebaran 2021.

Setiap Ramadan dan Lebaran selalu ada peningkatan kebutuhan bahan pokok, begitu pula tahun lalu. Menurut Agung, peningkatan kebutuhan pada momen tersebut tidak lebih dari 20 persen disebabkan pandemi pada 2020.

"Mudah-mudahan kita juga asumsikan naik antara 20 sampai 30 persen pada April dan Mei 2021. Dari situ kita punya neraca akhir Mei, kalau kita lihat kondisinya surplus," kata Agung dalam Diskusi Panel Ketersediaan dan Stabilisasi Harga Bapok Kementerian Perdagangan pada Jumat (5/3/2021).

Berdasarkan data Kementan, kebutuhan bahan pokok nasional periode Januari - Mei 2021 dapat dipenuhi dari stok akhir Desember 2020, ditambah perkiraan produksi dalam negeri dan impor. Untuk beras, stok akhir Desember 2020 sebanyak 7,3 juta ton yang terdistribusi antara lain di Bulog, penggilingan, pedagang, dan rumah tangga.

Sementara perkiraan produksi dalam negeri periode Januari hingga Mei 2021 sebanyak 17,5 juta ton.

Total stok beras nasional sampai Mei 2021 diperkirakan mencapai 24,9 juta ton, dengan prediksi kebutuhan sekitar 12 juta ton. Surplus sekira 12, 5 juta ton pada Mei 2021.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahan Pokok Lain

Selain beras, 11 bahan pokok lain juga dipastikan surplus pada neraca Mei 2021 yaitu jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng. Jagung misalnya, yang diprediksi surplus 5 juta ton, kedelai sekira 193 ribu ton, cabai rawit 91 ribu ton, dan gula pasir surplus 368 ribu.

Berdasarkan data Kementan pada Januari hingga Mei 2021, perkiraan impor hanya untuk kedelai sebanyak 1 juta ton, bawang putih 257 ribu ton, daging sapi/kerbau 154 ribu ton, dan gula pasir 646 ribu.

Pemerintah akan selalu mengevaluasi rencana impor. "Kami selalu komunikasi dengan Kemendag berapa target impor sampai Mei untuk kedelai, bawang putih, termasuk daging sapi dan kerbau, dan gula pasir. Kita sepakati angka-angka yang kira-kira diperkirakan akan potensi yang bisa kita impor Januari - Mei," jelas Agung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.