Sukses

Prediksi AP II, Ada 40 Juta Penumpang Pesawat Terbang di Tahun Ini

AP II optimis dengan pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Soekarno Hatta di tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.

Liputan6.com, Tangerang- PT Angkasa Pura (AP) II memproyeksikan, akan ada 40 juta penumpang pesawat yang akan terbang dari 19 bandara yang dikelola termasuk Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Jumlah tersebut meningkat dari 2020 karena tahun ini diprediksi menjadi tahun pemulihan dari Pandemi Covid-19.

"Traffic passager tahun ini kita prediksi bisa mencapai 40 juta. Artinya, komitmen dari peningkatan sekarang (tahun 2020), itu terjadi," tutur Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaluddin, Kamis (18/2/2021).

Sebab, di tahun 2020, traffic penumpang bisa mencapai 35 juta orang untuk kedatangan dan keberangkatan. Namun, kepergian penumpang pesawat diharapkan bisa mencapai lebih dari 40 juta, di mana AP II membuka peluang tersebut.

"Nah ini, tergantung seluruh pihak berkepentingan di bangsa ini berkolaborasi. Seperti pemerintah dengan recovery ekonominya, seluruh stake holder di dunia industri juga saling berkolaborasi," tutur Awaluddin.

Kemudian, optimisme ini juga melihat adanya keunggulan Indonesia yang tak banyak dimiliki negara lain. Di mana, Indonesia memiliki penerbangan domestik yang tinggi.

Menurut Awaluddin, sudah terbukti di kuartal IV-2020.Ddalam sehari di hari tertentu, pergerakan pesawat Bandara Soekarno Hatta bisa mencapai 930 hampir 950.

"Angka itu sudah bisa merepresentasikan pergerakan pesawat untuk trafik domestik. Jadi kalau kemudian, ada defiasi dengan kondisi sebelum pandemi itu sekitar 1.200 (pergerakan), berarti ada sekitar 250 sampai 300 ada gep, dan itu adalah trafik internasional," tutur dia.

Makanya, pihaknya mengaku optimis dengan pergerakan pesawat dan penumpang di tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.

Terlebih dibarengi dengan program vaksinasi Covid-19 pemerintah, yang mulai menyasar masyarakat di bulan Februari - Maret ini.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruang Khusus Presiden di Terminal 1 Bandara Soetta Disulap Bisa untuk Umum

PT Angkasa Pura II (Persero) memindahkan lounge Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dari Terminal 1 ke Gedung VIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Dengan perpindahan ini,  lounge Presiden dan Wakil Presiden Indonesia di Terminal 1 berubah fungsi menjadi Commercial Important Person atau CIP 'Saphire Precious'.

Gedung yang terdiri dari dua lantai tersebut, disulap menjadi komersil untuk disewa oleh pengguna yang ingin terbang nyaman tanpa memikirkan antrian. Saphire Precious merupakan layanan first class dengan berbagai fasilitas bagi traveler.

“Latar belakang adanya layanan ini adalah sebagai upaya PT Angkasa Pura II dalam melakukan optimalisasi aset. Saphire Precious memiliki lounge yang berada di ex-VIP Lounge Terminal 1B yang sudah tidak digunakan lagi, karena VIP Lounge Bandara Soekarno-Hatta yang dikhususkan antara lain untuk tamu-tamu kenegaraan dan presiden negara-negara sahabat, kini menempati gedung baru di kawasan Terminal 3,” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Rabu (17/2/2021).

Sehingga, lounge yang saat ini hanya berkapasitas 57 orang itu, memudahkan penggunanya bisa langsung menuju pesawat. Setelah melakukan pendaftaran melalui saphireprecious.co.id, CIP akan mendapat barcode sebagai akses untuk mobil pengantar agar dapat masuk ke Gedung Saphire Precious

Lalu, personel akan melakukan pemeriksaan keamanan, pengecekan bagasi termasuk dengan x-ray, serta melakukan validasi tiket, KTP, barcode e-HAC & surat keterangan bebas COVID-19 yang berkoordinasi dengan personel maskapai dan KKP Kemenkes.

"Selama di lounge, CIP akan dilayani oleh asisten pribadi. Lalu, pemeriksaan penumpang dan bagasi kabin dilakukan di security check point 2 (SCP 2) yang ada di Saphire Precious oleh Aviation Security, CIP juga diantar menuju pesawat melalui akses sisi udara (airside) menggunakan kendaraan khusus," tutur Awaluddin.

Operasional Saphire Precious ini dilakukan oleh anak usaha PT Angkasa Pura II, yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.