Sukses

Cerita Tsana Rintis Usaha Tas Merek Sekani, Murah tapi Fashionable

Berawal dari kesulitannya memiliki tas laptop yang fashionable, akhirnya Tsana memutuskan untuk memproduksi tas laptop sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari kesulitannya memiliki tas laptop yang fashionable, akhirnya dengan modal Rp 12 juta perempuan asal Bekasi yang bernama Tsana (24) ini memutuskan untuk memproduksi tas laptop sendiri.

“Awalnya itu pada 2019, memang saya suka tas dan aku lumayan update tentang fashion dan waktu itu aku lagi nyari tas laptop yang fashionable, karena tas laptop bawaannya kurang menarik,” kata Tsana kepada Liputan6.com, Minggu (20/12/2020).

Tsana bercerita sangat sulit menemukan produk tas laptop yang murah tapi fashionable. Walaupun ada kebanyakan yang menjual itu berasal dari luar negeri dan harganya juga mahal. Maka dirinya berpikir untuk mencoba membuat tas laptop sendiri yang bisa dipakai kemanapun.

Setelah dirinya membuat tas laptop dan memakainya ke kantor, respons teman-teman kantornya sangat antusias dan menyebut tas laptopnya sangat unik dan menarik. Dari situlah teman-teman Tsana meminta untuk dibuatkan tas laptop yang serupa.

“Dari situlah Mama bilang ke aku kenapa tidak coba Bikin brand tas sendiri, karena balik lagi Aku kan suka tas dan suka fashion, akhirnya coba bikin mulai merintis di November 2019,” ujarnya.

Dengan modal Rp 12 juta tersebut, Tsana mampu memproduksi 50 buah tas laptop dengan merek “Sekani”. Sekani adalah produk lokal yang bergerak di bidang fashion accessories terutama daily bags wanita.

Tas Sekani diproduksi dan didesain langsung oleh pengrajin lokal Indonesia. Adapun kata Sekani berasal dari bahasa mesir yang berarti Joyful, diharapkan Produk Sekani bisa menularkan kebahagiaan bagi para penggunanya.

Seiring berjalannya waktu, Tsana tak hanya menjual produk tas laptop melainkan juga menjual tas fashion lainnya. Saat ini Tsana masih bekerja sendiri, seperti untuk pemilihan dan membeli bahan baku, desain, hingga marketing, kecuali untuk produksi dirinya menggaet pengrajin lokal.

Harga tas buatan Tsana dibanderol mulai Rp 190 ribu sampai Rp 385 ribu. Sehingga dalam sebulan ia mampu mendapatkan omzet sebesar Rp 1,5-2 juta per bulan. Meskipun penjualan tas tidak banyak, tapi di kondisi tertentu seperti Hari belanja Nasional 11.11 atau 12.12, pesanan tas Sekani bisa sampai 4 buah.

Tsana menjelaskan, keunggulan tas buatannya itu bisa digunakan dalam kondisi dan momen apapun, khususnya untuk tas laptop dirinya memang sengaja menciptakan tas laptop yang bisa digunakan untuk acara formal dan informal seperti untuk jalan-jalan ke mal.

“Ketika aku membangun brand By Sekani ini, tujuan sebenarnya untuk menciptakan multi-action yang bisa digunakan oleh wanita tanpa mengenal acara yang spesifik, karena balik lagi aku tuh sering melihat perempuan dalam satu hari itu bisa ganti-ganti tas sesuai acara yang dihadiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Tsana memudahkan wanita untuk menggunakan tas dalam beberapa acara. Karena wanita itu suka mengoleksi tas dengan occasion yang spesifik. Maka dari itu Tsana lebih menekankan pada sisi desain tasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Pesan

Adapun untuk pemesanan bisa melalui Instagram @bysekani atau melalui e-commerce, dan WhatsApp. Namun untuk kedepannya tidak menutup kemungkinan Tsana membuka toko offline langsung atau bekerjasama dengan toko lain.

“Di saat ini kita berdomisili di Bekasi jadi untuk shipping kita lakukan di Bekasi. Kita punya beberapa e-commerce tapi kita juga menyediakan pemesanan melalui DM Instagram. Dan kalau sejauh ini yang pesan ke aku itu sudah ada yang sampai Kalimantan,” jelasnya.

Demikian Tsana berpesan kepada pelaku usaha yang juga sedang berjuang di masa pandemi covid-19 ini, agar terus semangat dan tidak mudah menyerah jika memang belum ada pelanggan yang membeli produk kita.

Menurut Tsana berbisnis itu tidak gampang tidak semudah mendapatkan langsung mendapatkan omzet yang banyak. Melainkan dalam berbisnis itu diperlukan mental yang kuat dan strategi yang matang.

“Pesannya adalah jangan cepat menyerah karena bisnis kamu tidak laku atau apa, tapi tetap jalan terus walaupun tidak ada yang beli berarti harus mencoba strategi lain,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.