Sukses

Cek Daftar Lengkap Harga Emas di Pegadaian pada Senin 30 November 2020

Pada Senin, 30 November 2020, harga emas yang dijual di Pegadaian stabil jika dibandingkan hari sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak hanya menawarkan jasa gadai, tetapi juga menawarkan jasa penjualan emas. Harga emas yang dijual Pegadaian selalu berubah setiap hari.

Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan pelat merah ini. Jenis emas yang terdaftar di Pegadaian adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS.

Pada Senin, 30 November 2020, harga emas yang dijual di Pegadaian stabil jika dibandingkan hari sebelumnya. Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada Senin 30 November 2020:

Harga Emas Antam

- 0,2 gram = Rp1.962.000

- 3,0 gram = Rp2.879.000

- 5,0 gram = Rp4.778.000

- 10,0 gram = Rp9.542.000

- 25,0 gram = Rp23.710.000

- 50,0 gram = Rp47.449.000

- 100,0 gram = Rp94.696.000

- 250,0 gram = Rp232.061.000

- 500,0 gram = Rp464.067.000

- 1000,0 gram = Rp921.019.000

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp445.000

- 1,0 gram = Rp882.000

- 2,0 gram = Rp1.760.000

- 3,0 gram = Rp2.654.000

- 5,0 gram = Rp4.434.000

- 10,0 gram = Rp8.890.000

- 25,0 gram = Rp22.262.000

- 50,0 gram = Rp44.427.000

- 100,0 gram = Rp89.474.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp609.000

- 1,0 gram = Rp1.124.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp513.000

- 1,0 gram = Rp950.000

- 2,0 gram = Rp1.925.000

- 5,0 gram = Rp4.725.000

- 10,0 gram = Rp9.248.000

- 25,0 gram = Rp22.881.000

- 50,0 gram = Rp45.859.000

- 100,0 gram = Rp89.876.000

- 250,0 gram = Rp216.779.000

- 500,0 gram = Rp433.039.000

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Covid-19 Masih Mengganas, Simak Proyeksi Harga Emas di Akhir 2020

Harga emas tercatat mengalami penurunan tiga minggu berturut-turut. Beberapa analis mulai membalikkan ekspektasi mereka terhadap emas pada level USD 2.000 di akhir 2020.

Meskipun para analis yakin bahwa lingkungan makro masih sangat mendukung kenaikan harga emas, beberapa lainnya mulai menunda ekspektasi rekor harga tertinggi baru untuk harga emas hingga tahun depan.

"Saya tidak setuju dengan premis bahwa harga emas naik karena pandemi. Saya pikir harga emas naik karena respons terhadap pandemi. Paket stimulus, devaluasi dolar AS, suku bunga rendah,”kata presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady dilansir dari Kitco News, Senin (30/11/2020).

Namun, Grady tidak lagi mengharapkan harga emas berada di level USD 2.000 pada akhir tahun ini. Ia memperkirakan logam mulia tahun ini akan ditutup di bawah USD 1.900 per ons.

Sebagai informasi, harga emas berjangka Desember diperdagangkan pada level USD 1,782.70, turun 1,26 persen pada Jumat pekan lalu.

"Minggu lalu melihat periode rollover. Rabu adalah hari terakhir roll indeks, yang berarti bahwa itu adalah hari terakhir bagi siapa saja yang memiliki kontrak panjang Desember untuk melikuidasi posisi tersebut atau menggulung posisi tersebut. Inilah yang terjadi dengan aksi jual di awal minggu. Ini memberi orang kesempatan untuk keluar dari perdagangan dan mengevaluasi kembali," kata Grady.

Grady menambahkan, banyaknya perhatian yang tertuju pada kripto turut mempengaruhi harga emas. "Sejumlah uang keluar dari yang berharga dan masuk ke crypto," katanya.

Co-direktur Walsh Trading Sean Lusk juga mencatat bahwa banyak orang mulai menyukai crypto dibanding emas. "Tetapi pada akhirnya, apa yang Anda lebih suka memiliki satu ons emas di tangan Anda atau sesuatu di layar?" tanya Lusk.

Dalam beberapa minggu kedepan menjelang liburan Natal, perhatian pasar akan bergeser ke seberapa parah pembatasan karena COVID-19. Juga apakah akan akan ada lagi stimulus tahun ini, dan apa lagi yang dapat dilakukan Federal Reserve untuk membantu menangani pandemi.

"Sentimen pasar akan lebih mungkin dipengaruhi oleh berita tentang waktu pemberian vaksin dan kekhawatiran tentang intensifikasi jangka pendek dari langkah-langkah penahanan Covid-19 setelah pertemuan Thanksgiving," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.

3 dari 3 halaman

Infografis Protokol Kesehatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.