Sukses

Belanja Pemerintah Sisa Rp 1.200 T, Mampu Dongkrak Ekonomi?

Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah bakal mempercepat realisasi belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah bakal mempercepat realisasi belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020.

Bahkan, ada lebih dari Rp1.200 triliun belanja pemerintah pusat maupun daerah yang akan direalisasikan di akhir tahun ini.

"Kita masih ada lebih dari Rp505 triliun APBD yang harus diselesikan, dan lebih dari Rp700 triliun dari APBN, sehingga total kombinasinya itu ada lebih dari Rp1.200 triliun untuk kuartal IV," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Kamis (12/11).

Pada kuartal III lalu peran APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional sudah memainkan perannya sesuai dengan yang diinginkan. Dia berharap akselerasi belanja akan terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data APBN belanja pemerintah pusat masih Rp763,8 triliun karena realisasi sampai akhir September baru Rp1.211,4 triliun dari pagu Rp1.975,2 triliun. Sementara belanja APBD masih Rp505,45 triliun karena realisasinya baru Rp575,45 triliun dari Rp1.080,71 triliun.

Sri Mulyani menambahkan, pembalikan pertumbuhan ekonomii yang sudah terlihiat di kuartal III lalu bisa berlanjut di akhir tahun ini. Disamping itu, pemerintah juga mendorong percepatan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Program PEN juga akan terus kita fokuskan, dan tidak hanya sekedar membelanjakan tapi kita juga akan melihat dengan berbagai survei dampaknya dan tentu dari sisi targeting-nya," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Realisasi PEN

Sebelumnya, Sri Mulyani mencatat realisasi anggaran program pemulihan ekonomi sudah mencapai Rp383,01 triliun hingga per 9 November 2020. Realisasi tersebut setara dengan 55,1 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar Rp695,2 triliun.

"Jumlahnya Rp383,01 triliun atau 55,1 persen," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (12/11).

Dia mengatakan, dari sisi penyerapan memang mengalami akselerasi peningkatan yang luar biasa di kuartal III-2020 hingga masuk ke kuartal IV-2020. Pemerintah juga akan terus memonitoring perkembangan anggaran PEN sampai dengan akhir tahun mendatang.

Berdasarkan komponen, anggaran kesehatan sudah terserap mencapai Rp34,07 triliun. Jumlah itu setara dengan 35 persen dari total persen dari pagu penyesuaian yang ditetapkan sebesar Rp97,26 triliun.

"Kalau kita lihat komponennya tren kenaikannya untuk bidang kesehatan juga melonjak mencapai 35 persen atau 50 persen dari silpa earmark yang tidak dihitung," jelas dia.

Sementara, untuk komponen perlindungan sosial sudah terserap hingga 77,3 persen atau tercatat Rp181,11 triliun. Kemudian untuk sektor Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah mencapai 49,2 persen atau mecapai Rp32,47 triliun.

Selanjutnya, realisasi anggaran untuk dukungan UMKM mencaai Rp95,23 triliun, atau setara dengan 82,9 persen, insentif usaha Rp38,13 triliun setara dengan 31,6 persen, dan pembiayaan korporasi mencapai Rp2 triliun atau hanya Rp3,2 persen.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.