Sukses

Jokowi Minta Pemda Aktif Beberkan Berbagai Upaya Penanggulangan Corona

Presiden Jokowi mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2020 sangat berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2020 sangat berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk itu, dia meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih melibatkan tokoh masyarakat ataupun agama untuk membangkitkan optimisme publik.

"Gandeng tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, membangun semangat optimisme di tengah-tengah masyarakat mengajak masyarakat untuk saling membantu," ujar Jokowi melalui video confrence pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2020 di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Menurut Jokowi untuk akselerasi proses pemulihan ekonomi nasional yang terdampak parah pandemi Covid-19 diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tercipta harapan baru untuk kondisi ekonomi yang baik.

"Saya yakin, InsyaAllah dengan semangat itu (gotong-royong. Kesehatan kita cepat pulih dan ekonomi kita juga segera bangkit," tandasnya.

Lebih lanjut, Pemda juga diminta aktif untuk memberikan informasi atas berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19 yang telah dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Alhasil diyakini akan meningkatkan rasa optimisme publik di tengah kondisi sulit ini.

"Jelaskan program pemulihan ekonomi nasional yang sudah dilakukan pemerintah dan pemda. Bantuan, stimulus, hibah yang talah diberikan dan kepada siapa saja," keras Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Menteri dan Pemda Terus Update Data Penyaluran Bantuan Sosial

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya di pemerintah pusat dan daerah untuk terus memberikan update data soal bantuan stimulus ekonomi yang digulirkan selama masa pandemi Covid-19. Himbauan itu diberikannya agar tidak ada simpang siur terkait kebijakan dan proses penyaluran bantuan sosial (bansos).

Disebutkannya, pemerintah telah menyalurkan sejumlah program perlindungan sosial dan cash transfer. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sosial (bansos tunai), bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, program Kartu Prakerja, subsidi gaji, hingga bansos produktif untuk bantuan UMKM.

"Jelaskan program pemulihan ekonomi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Jelaskan juga bantuan stimulus hibah yang digulirkan dan kepada siapa saja," seru Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2020, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, Jokowi menyatakan, data produksi dan konsumsi yang akurat sangat penting. Dengan begitu, pemerintah pusat bisa tahu dengan cepat mana provinsi yang kurang dan kelebihan.

"Berdasarkan data itu perdagangan daerah bisa didorong, kerjasama daerah bisa diperkuat," ujar dia.

Jokowi pun meminta seluruh jajarannya untuk terus memberikan tone yang positif kepada masyarakat di tengah pandemi. Dia berharap, optimisme masyarakat bisa ikut terbangun.

"Gandeng tokoh masyarakat, (tokoh) agama untuk bangun optimisme. Ajak saling bantu dan gotong royong untuk hadapi situasi sulit. Bangun harapan, dengan bersatu kita bisa lalui ini. Insya Allah kesehatan bia cepat pulih dan ekonomi bisa segera bangkit," imbuh Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Presiden Jokowi