Sukses

Di Depan Investor Jerman, Luhut Banggakan UU Cipta Kerja

Indonesia memiliki 273 penduduk Indonesia dengan nilai PDB lebih dari USD 1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jerman menerbitkan Pedoman Kebijakan Indo-Pasific yang berisikan kebijakan mengenai keamanan, perdagangan bebas, perlindungan lingkungan, dan transformasi digital.

Lahirnya pedoman ini pun disambut baik Pemerintah Indonesia karena memberikan peluang baru masuknya investasi dari Jerman ke Tanah Air. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengajak investor Jerman untuk menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur untuk kawasan Asia Tenggara.

Indonesia memiliki 273 penduduk Indonesia dengan nilai PDB lebih dari USD 1 triliun. "Indonesia memiliki ekonomi terbesar di ASEAN, dengan 273 juta penduduk dan PDB senilai lebih dari USD 1 Triliun, " kata Luhut seperti dikutip Selasa (20/10/2020).

Akibat pandemi Covid-19 ini semua negara-negara di dunia dalam hal bisnis bergerak di titik yang sama. Sehingga Indonesia, kata Luhut mendorong kerja sama saling menguntungkan antara Indonesia dengan para pemangku kepentingan.

Kerja sama yang bisa dilakukan antar Jerman dengan Indonesia di antaranya ketenagakerjaan, kesehatan, teknologi, dan bidang ekonomi. Indonesia pun akan mendorong kerja sama perdagangan dengan negara-negara non ASEAN.

Seperti, Indonesia dengan Uni Eropa (UE) melalui perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). "Dengan platform ini, kemitraan strategis Indonesia dan UE akan semakin konkret," kata dia.

Dalam kaitannya dengan perizinan usah di Indonesia, Luhut mengatakan telah ada Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang telah menyederhanakan 8.451 aturan nasional dan 15.965 aturan regional. Sehingga tidak ada lagi yang membebani bisnis skala kecil, menengah, maupun besar.

"Suatu langkah progresif untuk memperbaiki iklim berusaha di Indonesia,"kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menko Airlangga Undang Pengusaha Jerman Investasi di Indonesia

Sebelumnya, pemerintah menekankan keseimbangan penanganan Pandemi Covid-19. Keseimbangan tersebut baik dari aspek kesehatan, sekaligus secara simultan mendorong upaya pemulihan perekonomian. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada pengusaha Jerman dalam Asia-Pacific Conference of German Business (APK).

“Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret, baik langkah kebijakan di bidang kesehatan maupun ekonomi, termasuk stimulus fiskal dan nonfiskal, dengan alokasi anggaran senilai USD 43 miliar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada para peserta Asia-Pacific Conference of German Business (APK) secara daring di Jakarta, Senin (19/10/2020).

 

Airlangga melanjutkan, Indikator ekonomi terbaru Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indikator tersebut antara lain Purchasing Manager’s Index (PMI) yang turun menjadi 28 poin sekitar Maret 2020, rebound menjadi 51 poin pada Agustus 2020.

Selain itu, konsumsi juga meningkat pada Agustus dan Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 5,4 miliar selama semester I 2020. Hingga Agustus 2020, surplus tercatat sebesar USD 2,3 miliar.

“Seiring dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa kesehatan masyarakat tetap terjaga dan senantiasa akan ditingkatkan,” lanjutnya.

Airlangga juga menyampaikan apresiasi terhadap hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Jerman. Dimana masih tetap berada di lintasan pertumbuhan yang tepat, sesuai Deklarasi Jakarta tahun 2012.

Meski terjadi pandemi, Indonesia dan Jerman berhasil mencatatkan nilai perdagangan USD 3,6 miliar pada Januari–Agustus 2020. Ini artinya hanya sedikit menurun 8,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebelum pandemi.

Indonesia juga mencatat investasi Jerman lebih dari USD 1 miliar pada periode 2015-2020, di mana ada sekitar 250 perusahaan Jerman yang beroperasi di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.