Sukses

Sontek Jepang, Pemprov DKI Gandeng Chandra Asri Atasi Masalah Sampah

Pemprov DKI gandeng Chandra Asri Petrochemical tingkatkan pemilahan sampah di ibu kota.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk tingkatkan pemilahan sampah melalui program milik Dinas Lingkungan Hidup, Jakarta Recycle Center (JRC).

"Program ini bertujuan untuk memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif seluruh warga dalam pengangkutn sampah terpilah dan terjadwal," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih di Jakarta, Kamis (16//10/2020).

Andono menjelaskan JRC diadaptasi dari program serupa di Kota Osaki, Jepang sekaligus merupakan wujud Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup RW di mana pemilahan sampah di mulai dari setiap rumah tangga.

Sampai saat ini, program JRC dari DLH DKI Jakarta ini telah melibatkan sekitar 1000 Kepala Keluarga di lokasi komplek Bukit Mas, Ozone, dan Taman Alfa Indah.

Setiap warga mendapatkan edukasi untuk melakukan pemilihan berdasarkan delapan kategori yaitu sisa makanan, plastik, kertas, botol PET & cup, logam, kaca, B3, dan residu.

"Target kami program ini dapat diimplementasikan oleh seluruh warga pada Kecamatan Pesanggrahan pada tahun 2023," kata Andono.

Dalam mendukung program Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Recycle Center ini, Chandra Asri memberikan 36.000 lembar kantong sampah berbahan 100 persen daur ulang yang akan dibagikan kepada masyarakat untuk memudahkan pemilahan sampah.

Kantong sampah ini dapat digunakan ulang dan dapat kembali didaur ulang. Direktur CAP, Suryandi mengatakan partisipasi CAP dalam program ini dalam upaya menciptakan siklus ekonomi sirkular.

"Semoga kantong sampah berbahan daur ulang ini dapat membantu DKI Jakarta mengurangi jumlah sampah di TPA. Sampah plastik yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan sumber daya baru yang memiliki nilai tambah," ujar Suryandi.

Desain kantong plastik sampah terpilah ini mengadopsi desain dari Kota Osaki, Jepang dengan penyesuaian atas masukan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, hasil riset dari mahasiswa Tokyo Institute of Technology, serta bantuan teknis dari Indonesian Plastic Recycler (IPR), yang mana salah satu anggotanya juga merupakan produsen dari kantong plastik sampah terpilah yang ramah lingkungan. Kantong sampah terpilah ini dapat juga didaur ulang kembali sehingga tercipta konsep circular economy.

Selain itu penggunaan kantong plastik terpilah ini dapat mempermudah pendataan keberhasilan pemilahan sampah karena plastik didesain sedemikian rupa sehingga jenis sampah di dalamnya dapat terpantau dengan baik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Pegadaian dan Pertamina Atasi Masalah Sampah

PT Pegadaian (Persero) dan PT Pertamina (Persero) berkolaborasi untuk menanggulangi masalah sampah. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Capacity Building Penerima Manfaat Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat yang diselenggarakan hari ini.

Kedua BUMN akan mengkolaborasikan program peduli lingkungan khususnya penanganan sampah dalam rangka mewujudkan Indonesia Bersih.

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Agus Suharyono mengapresiasi langkah kerja sama antara Pegadaian dan Pertamina. Ia berharap kolaborasi ini diikuti oleh perusahaan BUMN lainnya dan dilaksanakan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan mengatakan, melalui Program Memilah Sampah Menabung Emas, Pegadaian mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan. Sehingga mau bergerak bersama melakukan kegiatan memilah sampah melalui bank sampah binaan Pegadaian.

Program ini memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan bentuk investasi khususnya melalui tabungan emas.

“Memilah Sampah Menabung Emas berlandas pada prinsip community empowering yakni masyarakat secara aktif terlibat dalam proses pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Pegadaian melakukan optimalisasi peran pengurus bank sampah dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah dan menggandeng mereka sebagai Agen Pegadaian. Optimalisasi ini didasarkan pada penerapan prinsip circular economy, dimana suatu komunitas masyarakat mendapat manfaat ekonomi dari aktivitas pengolahan sampah yang mereka lakukan,” terang Damar, Selasa (29/9/2020).

Sebelumnya, melalui program Sampah Menjadi Energi, Pertamina memberikan edukasi kepada bank sampah yang berlokasi dekat dengan TPA.

Dimana lokasi tersebut memiliki potensi biodiesel untuk dijadikan sumber energi baru. Dengan demikian, energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Kolaborasi antara Pertamina dan Pegadaian sejalan dengan nilai Kolaborasi yang terdapat dalam budaya kerja AKHLAK. Melalui kerjasama ini diharapkan agar program CSR yang dijalankan dapat memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat. Hal ini sebagai perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 dan ke-12,” jelas VP CSR dan SMEPP PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.