Sukses

Pengusaha Kuliner di Jakarta Minta PSBB Tidak Diperpanjang Lagi

Pengusaha meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak lagi melanjutkan kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada 11 Oktober mendatang

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Kuliner, Christopher Sebastian meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak lagi melanjutkan kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada 11 Oktober mendatang. Kebijakan PSBB kedua ini dirasa lebih memberatkan daripada yang sebelumnya.

"Untuk pemerintah, PSBB jangan ditambahkan lagi. Jangan diperpanjang lagi," kata Christopher dalam Talk Show: Upaya Meningkatkan Pemasukan Sektor UMKM selama Masa Pandemi Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (6/10).

Sebagai informasi, masa perpanjangan PSBB di DKI Jakarta akan berakhir pada 10 Oktober mendatang. Dia ingin Pemprov DKI Jakarta tidak kembali melanjutkan kebijakan [PSBB](https://www.liputan6.com/bisnis/read/4371614/naik-turun-penumpang-railink-akibat-psbb-jakarta "") jika angka kasus terkonfirmasi positif tetap tinggi.

Bagi pengusaha, kebijakan PSBB kedua ini lebih merugikan. Bahkan Christopher menyebut jika kembali diperpanjang selayaknya membuat para pelaku usaha bangkrut.

"Untuk PSBB yang sekarang ini, kami pengusaha berat sekali, jadi kalau ini diperpanjang lagi, ini sama saja membunuh semua pengusaha di Indonesia," ungkap Christopher.

Menurutnya langkah tegas yang diambil pemerintah seharusnya bukan memperpanjang kebijakan PSBB. Melainkan melakukan pendisiplinan tegas bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Tingginya kasus terkonfirmasi di Jakarta kata dia semata akibat kurang disiplinnya masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Berbagai pelanggaran tersebut pun tidak mendapatkan tindakan tegas dari pihak berwenang.

"Penyebabnya ini karena tidak disiplin, tidak ada sanksi yang tegas, tidak ada denada pas tidak pakai masker," tuturnya.

Untuk diketahui, Christopher Sebastian memiliki 5 bisnis di bidang kuliner. Mulai dari restoran bernama Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali, restoran Mie & You, pandalicious, Gluk Gluk Gluk ahhh, dan Boba Pan.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Naik Turun Penumpang Railink Akibat PSBB Jakarta

Direktur Utama Railink Mukti Jauhari bercerita dampak dari PSBB Jakarta yang diperpanjang hingga 11 Oktober 2020. Menurutnya, PSBB sangat menekan jumlah penumpang Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.

“Railink memang pada saat awal tahun kita tumbuh cukup bagus dibanding 2019. Namun April kemarin kami sempat menghentikan operasi. Juli kami beroperasi kembali dan tumbuh 10 persen, mulai Agustus naik hampir dua kali lipat, dan setelah ada kebijakan baru lagi kita memang turun hampir separuh dari Agustus,” kata Mukti dalam dialog industri Bandara Aman, Perjalanan Nyaman, Kamis (1/10/2020).

Kendati begitu, ia mengatakan kondisi saat ini cukup baik bila dibandingkan dengan kondisi pada awal pandemi tepatnya April pihaknya sempat menghentikan operasional. Sehingga jumlah penumpang hanya tersisa 3 persen saja.

Namun, setelah memasuki masa new normal Railink mempersiapkan strategi untuk beroperasi kembali dengan aman sesuai dengan anjuran kebijakan Pemerintah menerapkan Protokol Kesehatan dengan ketat.

“Pada saat kita beroperasi di Juli itu kita benar-benar siap protokol kita jalankan ketat sekali, sebelum kita beroperasi kemarin semua pegawai kami, baik pegawai kantor, frontliner kita lakukan test covid semuanya, Alhamdulillah hasilnya tidak ada yang reaktif sehingga pada saat 1 Juli beroperasi,” jelasnya.

Di mana di 5 stasiun pemberangkatan awal dari Manggarai, BNI city, stasiun Duri, Batu Ceper dan stasiun bandara Soekarno Hatta, pihaknya telah menerapkan protokol Kesehatan dengan menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, semprot disinfektan hingga pemasangan pembatas di setiap tempat duduk di dalam kereta.

“Bahkan kami bisa klaim bahwa angkutan umum yang paling aman untuk kondisi covid-19 ini adalah Railink, karena kursi yang berjajar itu kami pasang partisi akrilik hingga setinggi sandaran kursi, jadi penumpang yang berjejeran di tempat duduk itu tidak bisa bersentuhan sama sekali,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.