Sukses

Sederet Strategi Pemda DKI Jakarta Pulihkan Ekonomi Lewat BUMD

Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan langsung tunai kepada 2,4 juta KK.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menangani dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan langsung tunai kepada 2,4 juta KK.

“Tentang akselerasi dan optimalisasi bantuan langsung masyarakat, bagaimana di masa PSBB kita perlukan bantuan kepada 2,4 juta KK,” terang Asisten Perekonomian dan keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati dalam talkshow JMW 2020: Seize The Normal Momentum (Day 4), Sabtu (19/9/2020).

Adapun Badan Usaha Milik Daerah yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut yakni Bank DKI. Selain itu, Pemda DKI Jakarta juga melakukan penyelamatan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Dimana fokus utamanya adalah untuk membantu sektor UMKM.

“Kita punya program Jakpreneur. Dimana disitu Bank DKI melalui program reguler maupun kemarin kita dapat pinjaman dari pemerintah pusat hampir Rp 500 miliar, kita berikan untuk UMKM dengan bunga yang ringan,” kata Sri.

Sri menambahkan, bahwa kendala yang dialami UMKM saat ini bukan hanya permodalan, melainkan juga bahan baku yang harganya melambung. Untuk itu, Pemda DKi mendorong kepada BUMD pangan agar dapat memasok bahan baku untuk UMKM yng telah terdaftar di platform Pemda DKI. Lainnya, Pemda DKI juga melakukan percepatan kegiatan proyek pembangunan berskala internasional.

Kemudian juga melakukan percepatan proyek infrastruktur dasar dan program perkotaan. “Ini kita dapat bantuan sekitar Rp 12,4 triliun dari pemerintah pusat, yang utamanya nanti juga eksekusinya oleh BUMD kita,” tutur Sri. Terkhir, Pemda DKI juga melakukan pemngembangan ekonomi inovatif perkotaan pasca covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemiskinan Meningkat Jika UMKM Gagal Jalankan Transformasi Digital

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pihaknya tengah menyiapkan transformasi UMKM agar mampu beradaptasi, terhadap berbagai perkembangan termasuk tranformasi digital dalam produksi dan pemasaran. Sekaligus juga transformasi untuk menumbuhkan ekosistem pembiayaan, ekosistem perijinan yang lebih mudah, ekosistem kewirausahaan dan akses kepada pasar yang lebih luas seperti ekspor.

“Kita perlu menyiapkan UMKM bisa melakukan transformasi secara baik karena kekuatan ekonomi kita sangat tergantung pada UMKM. Ada 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM sehingga pemulihan ekonomi nasional tidak bisa dilakukan tanpa memulihkan UMKM," Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, saat acara Penghargaan Natamukti 2020 yang diselenggarakan International Council for Small Busines (ICSB), Kamis (17/09/2020).

"Pengangguran akan semakin tajam, kemiskinan akan semakin meningkat apabila UMKM gagal melakukan transformasi,” tambah dia. 

Menurut Teten sangat penting kolaborasi empat pilar yang diusung oleh ICSB, yaitu Pilar Pemerintah, pilar Akademisi, pilar Peneliti dan pilar Pelaku Usaha untuk melakukan transformasi.

Ia juga berharap terjadi integrasi antara UMKM dan usaha besar untuk melahirkan suatu kekuatan ekonomi dan memberikan kesejahteraan kepada pelaku UMKM.

“KemenkopUKM sekarang ditugaskan oleh Bapak Presiden melakukan transformasi, termasuk koperasi. Kita juga diminta evaluasi seluruh pembiayaan UMKM agar betul-betul diberikan kemudahan akses yang bukan saja modal kerja tapi modal investasi. Selain itu, mengevaluasi seluruh kebijakan perijinan yang mempersulit UMKM,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Apresiasi

Selain itu, Teten juga mengapresiasi ICSB yang konsisten memberikan penghargaan Natamukti sejak 2016. Penghargaan ini disebutkan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada kepala daerah untuk memberikan perhatian kepada pengembangan UMKM di wilayahnya masing-masing.

Kendati begitu, ia meminta agar para kepala daerah mempersiapkan produk UMKM unggulan di daerahnya yang dapat bersaing hingga pasar global, dan masuk prioritas belanja pemerintah/BUMN.

“Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 321 triliun yang sudah diperintahkan oleh Presiden untuk belanja produk-produk UMKM. Nah, ini serapannya masih cukup rendah baru 18 persen," katanya

Ia menegaskan kembali, penghargaan Natamukti yang diberikan kepada kota atau kabupaten yang berhasil dalam mempromosikan UMKM lokal, serta membangun ekosistem di daerahnya, terutama di masa pandemi. Daerah yang mendapat penghargaan antara lain, Kota Jambi, Kota Makassar, Kota Padang, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tarakan, Kota Pontianak. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.