Sukses

Pemanfaatan Teknologi Kunci Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Ketika pemerintah sedang bergeliat untuk mengembangkan ekonomi syariah, Indonesia berhadapan dengan pandemi global covid-19

Liputan6.com, Jakarta Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air harus disertai dengan pengembangan teknologi digital. Sebab, untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah, pelaku ekonomi syariah harus menyesuaikan diri dengan kondisi perkembangan terkini.

"Sehingga pemanfaatan teknologi digital dan transaksi online menjadi mutlak diperlukan," ujar Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat membuka gelarana cara International Sharia Economic Festival (ISEF) ke-7 yang dilakukan secara virtual, di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Pada saat yang bersamaan, ketika pemerintah sedang bergeliat untuk mengembangkan ekonomi syariah, Indonesia berhadapan dengan pandemi global covid-19 yang menyerang hampir semua negara di dunia.

Sehingga memaksa pemerintah bekerja ekstra keras untuk mencari jalan keluar dari dampak terbesar yang dirasakan akibat virus tersebut

"Kita rasakan saat ini akibat pandemi covid 19 adalah meningkatnya beban masyarakat dan melambatnya gerak roda perekonomian untuk itu pemerintah telah berupaya melakukan berbagai inisiatif untuk mengatasi persoalan mendasar tersebut," jelas dia.

Selain meningkatnya beban masyarakat dan dampak ekonomi yang luas, pandemi Covid-19 juga telah memaksa pemerintah untuk berubah dan beradaptasi.

Sebagai contoh, saat ini masyarakat terbiasa bekerja dari rumah. Penyelenggaraan pertemuan rapat dan ceramah juga dilakukan melalui saluran aplikasi daring dan perubahan besar juga terjadi di lingkungan pemerintahan di mana sebagian penyelenggaraan pemerintahan dan negara dijalankan dengan menggunakan teknologi komunikasi jarak jauh.

Tak sampai di situ, di bidang pendidikan juga terjadi perubahan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh menggunakan aplikasi daring.

Dari sisi aktivitas ekonomi perubahan juga tidak bisa dihindari. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perubahan kebiasaan berbelanja kebutuhan pokok secara daring atau melalui jejaring sosial media.

"Berbagai kegiatan ekonomi saat ini dilakukan secara daring dan memanfaatkan teknologi internet. Bila kita ingin bertahan dan berkelanjutan menurut saya pandemi covid 19 dengan segala dampaknya harus diikuti dengan perubahan mendasar bagi pelaku ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terkait dengan hal tersebut," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Pandemi, Gelaran Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2020 Digelar Daring

Di tengah pandemi covid-19, banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan secara tatap muka, apalagi dengan massa yang banyak. Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran covid-19.

Untuk itu, alih-alih meniadakan atau menjadwal ulang, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 tetap digelar secara daring.

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muhammad Anwar Bashori mengatakan, pandemi bukan berarti acara tidak terselenggara.

“Indonesia bisa tampil dengan mempertahankan ISEF ke-7 itu dengan full virtual dan itu bisa dinikmati,” ujar Anwar dalam Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, Jumat (7/8/2020).

Menurutnya, meski pengalaman yang didapat secara virtual akan berbeda dengan tatap muka, itu tak jadi soal.

“Meski tidak 100 persen sama, tapi ini upaya kita dengan lembaga dan asosiasi bahwa kehadiran ISEF di global event syariah itu masih ada,” kata Anwar.

Kegiatan rangkaian ISEF 2020 akan diawali dengan pelaksanaan kick off ISEF 2020 pada hari ini. Agenda kick-off ini menjadi momentum dan simbol bagi pulihnya ekonomi dan keuangan Syariah Indonesia. Sekaligus pembukaan rangkaian agenda ISEF 2020.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.