Sukses

Restui Milenial Jadi Direksi, Erick Thohir Tak Mau Indonesia Bernasib Seperti Nokia dan Kodak

Dia tidak mau Indonesia bernasib sama seperti Nokia dan Kodak, perusahaan-perusahaan besar yang kini tenggelam lantaran tidak bisa berinovasi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta warga Indonesia untuk terus berinovasi selama masa pandemi Covid-19 ini. Sebab menurutnya, dunia saat ini telah dengan cepat berubah berkat kemajuan teknologi.

Dia tidak mau Indonesia bernasib sama seperti Nokia dan Kodak, perusahaan-perusahaan besar yang kini tenggelam lantaran tidak bisa berinovasi.

"Kalau kita melihat banyak sekali perusahaan yang dulu terkenal sekarang sudah enggak ada, atau masih ada tapi bisnisnya berubah. Ada Nokia, Kodak, dan lain-lain," kata Erick saat membuka Millenial Inovation Summit 2020, Kamis (30/7/2020).

"Karena itu, kita sangat berharap dengan adanya Covid-19 kita harus jadi negara produktif dan inovatif, karena persaingan sebuah negara tak lagi dilihat dari besar dan kecilnya, selain harus ada action yang tepat harus ada juga inovasinya," imbuhnya.

Untuk menciptakan inovasi tersebut, Erick Thohir berjanji memberikan tempat kepada generasi milenial untuk menjadi komisaris hingga direksi di perusahaan BUMN. Dia menyediakan 5 persen kursi tersebut untuk diisi para kelompok muda.

Erick pun berikrar agar hal tersebut bisa menjadi komitmen bersama, bukan hanya sekedar bualan belaka saja.

"Ini kita harapkan bukan lip service, tapi komitmen. Karena kalau kita bandingkan perusahaan lain secata bechmarking, kita masih ketinggalan. Karena itu saya berharap apa yang kita lakukan hari ini dan seterusnya, milenial BUMN harus jadi bagian terpenting untuk BUMN kita untuk bersaing dan memenangkan pasar secara sehat, sambil membangun ekosistem yang baik dan menjadi win-win untuk swasta desa dan yang lainnya," tuturnya.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Curhat Mulai Kebanyakan Tugas

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku mulai dihantui tugas yang semakin menumpuk sejak dirinya ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada 20 Juli 2020 lalu.

Hal itu diungkapkannya saat membuka acara Inauguration BUMN Millenial Innovation Summit 2020 pada Kamis (30/7/2020). Dia meminta maaf atas keterlambatannya yang membuat acara mundur 45 menit dari jadwal seharusnya pukul 15.00 WIB.

"Saya mohon maaf tadi telat, karena tugasnya sudah mulai kebanyakan. Saya dapat tugas sebagai ketua pelaksana daripada Pencegahan Covid-19 dan juga Pemulihan Ekonomi Nasional bersama pak Wamen saya Budi Gunadi Sadikin," kata Erick Thohir.

Menurut dia, menjadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 merupakan tugas yang sangat berat. Tapi ia berkomitmen untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh demi kepentingan bangsa dan negara.

"Tentu ini tugas yang sangat berat. Tetapi tentu kita jalani dengan serius. Karena ini adalah bagian yang terpenting bagaimana kita sebagai bangsa bisa breakthrough daripada kondisi Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujarnya.

"Tentu keberhasilan kami semua tidak ada artinya kalau tidak didukung oleh kementerian lain maupun semua masyarakat Indonesia. Apapun teorinya, kita tidak mungkin melangkah kalau para masyarakat tidak membantu kami menjaga protokol Covid-19," Erick Thohir menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.