Sukses

Penyaluran Bansos Terkendala Data

Masalah pendataan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan, Maysita Crystallin, mengakui bahwa masalah data menjadi kendala pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) selama pandemi Corona Covid-19. Tingkat kehati-hatian ditingkatkan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Dia mengatakan, pendataan bansos saat ini terus dilakukan lebih. Mengingat dari data pemerintah 40 persen masyarakat terbawah (bottom), hanya 20 persen di antaranya yang bisa mendapatkan bansos tersebut.

"Kita lihat bottom 40 persen sebetulnya datanya sudah ada, tapi yang betul-betul by name by address dan sudah confirm NIK-nya tidak dobel dan sebagainya itu baru sampai penerima BPNT, kartu sembako," kata dia dalam diskusi online di Jakarta, Jumat (24/3/2020).

Sementara, 20 persen masyarakat terbawah, selama ini telah mendapatkan bantuan pangan nontunai (BPNT) dalam bentuk kartu sembako. Bagi kelompok ini, pemerintah lebih mudah jika ingin menambah (top up) bantuan yang diberikan.

"Misal kondisi ekonomi memburuk, pemerintah perlu top up, kita cuma bisa akses langsung yang bottom 20 persen. Padahal yang bottom 40 persen, bahkan di kondisi seperti ini sampai dengan bottom 60 persen itu bisa ikut terpangaruh konsumsinya karena penurunan pendapatan," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diselesaikan Bersama

Untuk itu, masalah pendataan ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama oleh pemerintah. Dengan keterbatasan yang ada selama pandemi Corona covid-19 ini, pemerintah menggunakan berbagai sumber data misal penerima subsidi listrik di PLN atau penerima bantuan iuran di BPJS Kesehatan.

"Ini PR kita bersama. Untuk top up jelas pemerintah sedang melakukan itu, tapi caranya apa? Tidak semua oleh pemerintah pusat. Sebagian memang di pemerintah daerah karena daerah lebih cepat menjangkau data masyarakatnya," pungkas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini