Sukses

Menteri Teten: Koperasi Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Tantangan koperasi saat ini adalah belum menjadi model bisnis pilihan di masyarakat khususnya anak muda, yang menguntungkan dan memberikan kesejahteraan bersama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menegaskan bahwa koperasi dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional bila dikelola secara profesional, modern dan terus berinovasi. Untuk itu, koperasi ditargetkan akan menjadi model bisnis pilihan yang menguntungkan khususnya bagi anak muda.

Teten menjelaskan, Kospin Jasa merupakan salah satu contoh model koperasi yang dikelola secara profesional, mampu menerapkan manajamen modern, inovasi dan berusaha memasuki era baru dan era digital.

Kospin Jasa juga menjalankan fungsinya sebagai koperasi yang menghubungkan antar kegiatan usaha sehingga terjadi pergerakan ekonomi yang semakin besar. "Melihat pengalaman Kospin Jasa, koperasi bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/3/2020). 

Namun, ia mengakui tantangan koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam tidak mudah, karena di luar koperasi tumbuh lembaga keuangan yang modern dengan layanan mudah dan cepat. Karena itu, diharapkan koperasi terus melakukan inovasi, modernisasi manajemen dan mengadopsi teknologi untuk memberi kemudahan bagi anggotanya.

Tantangan lainnya, koperasi belum menjadi model bisnis pilihan di masyarakat khususnya anak muda yang menguntungkan dan memberikan kesejahteraan bersama.

"Ini yang sekarang yang sedang kita jalankan rebranding koperasi di kalangan anak muda," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tengah merancang program koperasi masuk kampus.

Diharapkan program ini segera dapat dijalankan agar koperasi tidak semakin tertinggal dan semakin mengecil.

"Kita berkepentingan mendorong koperasi semakin berkembang untuk menciptakan jumlah wirausaha yang lebih banyak," tegas Teten.

Pemerintah, lanjutnya, sedang menyusun regulasi yang memberikan kemudahan dalam berkoperasi melalui Omnibus Law. Perizinan koperasi akan lebih mudah dan koperasi dapat berbisnis di semua sektor termasuk mengerjakan proyek infrastruktur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Kospin

Sementara itu, ketua Umum Kospin Jasa Andi Arslan Djunaid, mengatakan capaian kinerja Kospin Jasa pada Tahun Buku 2019 menunjukkan pertumbuhan positif meski banyak tantangan yang dihadapi sepanjang tahun.

Pada 2019, berlangsung perhelatan politik nasional Pemilu, perang dagang antara Cina dan AS dan berbagai bencana yang terjadi di tanah air yang semuanya berdampak terhadap kondisi perekonomian nasional.

Ia memaparkan capaian kinerja Kospin Jasa di sektor konvensional untuk tahun 2019 berbanding 2018, yakni aset tumbuh 15,93 persen menjadi Rp7,8 triliun, tabungan/simpanan tumbuh 18,03 persen menjadi Rp5,5 triliun dan pinjaman naik 25,36 persen menjadi Rp4,9 triliun. Adapun total aset Konvensional dan Syariah Kospin Jasa mencapai Rp9,6 triliun.

"Pertumbuhan Kospin Jasa secara persentase lebih baik dibandingkan industri keuangan dan perbankan. Dampaknya ke anggota adalah pemberian SHU yang lebih baik," kata Andi.

Selain itu, pada tahun buku 2019, Kospin Jasa juga mencatatkan Jasa Pinjaman mencapai 17,3 persen dan Jasa Simpanan 14,6 persen. Dibandingkan deposito di bank, Kospin Jasa mampu meraih dua kali lipat lebih tinggi.

Andi menegaskan keberadaan koperasi memang harus memberi manfaat bagi anggota dan masyarakat. Koperasi hadir untuk memberi kesejahteraan bersama, sebagai silaturahmi dan menjalin usaha bersama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.