Sukses

Genjot SDM Profesional Mandiri Berdaya Saing dan Berjiwa Wirausaha Melalui 3 Pilar

BPPSDMP mempunyai 3 pilar untuk menggenjot SDM yang profesional mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah mempertegas untuk segera menindaklanjuti Visi misi bapak presiden pada pembangunan pertanian Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern. Instruksi mentan SYL ini diwujudkan melalui program utama Kementerian Pertanian tahun 2020 yg juga diturunkan salah satunya menjadi Program Aksi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Ditambah lagi tantangan sektor pertanian saat ini adalah menarik minat generasi muda ke pertanian. Hal ini disampaikan Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka Rapat Pimpinan lingkup Badan PPSDMP, di Garut (16/1).

“Bapak menteri SYL selalu mengatakan tujuan pembangunan pertanian yaitu Menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa dari Sabang sampai Merauke, tingkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor. Ini menjadi acuan kita semua dan menjadi sumber inspirasi sumber kekuatan dan sumber bertindak kita semua sebagai warga kementan," tegas Dedi.

Apa yang bisa dilakukan BPPSDMP untuk mewujudkan instruksi tersebut, lebih lanjut dijelaskan oleh Dedi, BPPSDMP punya 3 program aksi yang harus dilakukan yaitu Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung petani pengusaha milenial, penyuluhan pendidikan vokasi dan pelatihan mendukung program utama Kementan.

“BPPSDMP mempunyai 3 pilar. Melalui 3 pilar ini lah kita genjot SDM yang profesional mandiri berdaya saing dan berjiwa wirausaha yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, yang akan mampu menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa, dan mampu meningkatkan ekspor. Berarti SDM Pertanian yang akan memberikan kontribusi terbesar didalam mencapai tujuan pembangunan pertanian," ujar Dedi.

Selanjutnya Dedi mengatakan BPPSDMP harus mampu mendorong dan menghasilkan generasi muda pertanian yang maju, mandiri dan modern yang diwujudkan melalui Kostratani yang pusat gerakannya ada di tingkat kecamatan.

Kostratan yg akan dibangun dari tingkat pusat hingga kecamatan sebanyak 6.193 sampai dengan tahun 2021. Genjot dan perbaiki IT, kelembagaan diperbaiki, sarana dan prasarana, dan koorporasi (pertanian berjamaah) yg sedang tumbuh. Kostratani juga mempunyai tugas utk meningkatkan kapasitas para penyuluh," ujar Dedi.

Gerakan KostraTani ini juga direspon positif oleh wakil rakyat di DPR, kalangan asuransi dan perbankan serta para pemangku kepentingan sehingga menjadikan Kostratani sebagai salah satu program utama Kementan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Regenerasi Petani

Selain itu Dedi juga menjelaskan bahwa diperkirakan hanya 8% milenial dari 33 juta petani di seluruh Indonesia, yang menjadi tantangan BPPSDMP Kementan melakukan regenerasi pertanian melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pertanian dengan sentuhan teknologi 4.0 agar kalangan milenial tertarik kembali bertani, seperti diinstruksikan Mentan SYL.

"Ada 33 juta petani. Dari jumlah tersebut, hanya delapan persen yang tergolong milenial. Sisanya kolonial. Ini tantangan kita semua untuk regenerasi petani, agar anak muda kembali tertarik ke pertanian, dengan meningkatkan jumlah petani milenial. Di saat yang sama, Kementan khususnya BPPSDMP ditugasi meningkatkan kesejahteraan 33 juta petani tersebut," kata Dedi.

Dedi pun menyebut sejumlah petani milenial yang terbukti layak menjadi panutan petani milenial di seluruh Indonesia antara lain Sandi Octa Susila dari Cianjur penggagas one stop shooping; Ulus Pirnawan dari Lembang yang mengekspor baby buncis; Rizal Fahreza dari Garut pengembang kawasan agrowisata Eptilu. Khudori dari Garut yang mengembangkan pembibitan dan pengolahan Gnol menjadi chips.

Dan pada akhir arahannya Dedi menjelaskan apa yang harus dilakukan BPPSDMP yang ketiga adalah mendukung Program-Program utama Kementan, seperti Gratieks, Grasida, KUR, Sikomandan, Propaktani, PMS, Gedor Horti, serta Perbenihan dan inovasi Teknologi.

“Kalau ingin memajukan pertanian yang maju mandiri dan modern, maka gunakan cara-cara pertanian yg modern, gunakan mekanisasi pertanian, pakai olah tanah dengan cara modern yang biasa dilakukan 1 bulan kini lakukan dengan 1 hari. Semua apa yang kita lakukan harus bertujuan ke Program Kementan. Saya akan bertindak tegas terhadap anasir - anasir yang kinerjanya tidak baik, jelek dan tidak produktif," kata Dedi dengan tegas.

Hadir pada acara tersebut Staf Khusus Menteri Pertanian, Lutfi Halide dan Firdaus Hasan, Jajaran Eselon 2 BPPSDMP dan Administrator serta pengawas lingkup BPPSDMP.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini