Sukses

Paladium Catatkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Naik Terbatas

Harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1,557,02 per ounce

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) karena rincian kesepakatan perdagangan fase I Amerika Serikat (AS)-China gagal menenangkan kekhawatiran investor tentang perbedaan perdagangan. Hal ini setelah Washington mempertahankan tarif pada beberapa barang China.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1,557,02 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS merangkak 0,6 persen pada USD 1.554.

Sementara untuk logam mulia lain, paladium naik ke rekor tertinggi dan platinum melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua tahun.

AS dan China menandatangani perjanjian perdagangan sementara yang akan menurunkan beberapa tarif dan mendorong pembelian barang dan jasa AS.

Kesepakatan itu, akan tetapi, memberlakukan tarif 25 persen pada serangkaian barang dan komponen industri China senilai USD 250 miliar yang digunakan oleh pabrikan AS.

"Ada harapan bahwa kekhawatiran perdagangan akan terus berlama-lama karena kita tidak akan melihat penurunan total pada tarif," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

"Risiko akan menjaga harga emas didukung dalam jangka pendek dan kita mungkin melihat harga berada di USD 1.580 dalam beberapa minggu ke depan, tetapi saat ini akan bertahan di USD 1.540," lanjut dia.

Fokus sekarang akan beralih pada kesepakatan fase II. Ini kemungkinan akan fokus pada masalah teknologi dan cybersecurity, kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang telah lama menjadi titik pahit di antara kedua ekonomi raksasa tersebut.

Indeks pasar saham utama dunia naik ke rekor baru, sementara dolar AS melemah terhadap mata uang saingan utama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Platinum

Di sisi lain, harga Platinum naik 3,7 persen menjadi USD 1.019,20, setelah naik ke level tertinggi sejak Januari 2018 di USD 1.024,80 per ounce.

"Platinum sebagian besar didorong oleh langkah-langkah teknis ketika kami menembus tertinggi yang didirikan pada September 2019, memaksa beberapa celana pendek untuk menutupi," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.

Dia menambahkan, pasar mungkin didorong ke defisit tahun ini setelah waktu yang lama, dan pemadaman listrik di Afrika Selatan mungkin diartikan ke dalam pertumbuhan pasokan yang lebih rendah, yang dapat membantu harga platinum naik.

Paladium mengalami auto-katalis dengan mencatat rekor tertinggi USD 2,261.45 per ounce di awal sesi, dan terakhir naik 2,8 persen ke USD 2.256,13, didukung oleh defisit pasokan yang berkepanjangan.

Sementara harga perak naik 1,3 persen menjadi USD 18,02 per ounce

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.