Sukses

Pemerintah Tak Bakal Bangun Bandara dan Pelabuhan di Ibu Kota Baru

Fasilitas bandara dan pelabuhan lebih memanfaatkan yang sudah ada di Balikpapan

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mematangkan pembangunan ibu kota baru. Pemenang sayembara desain pun telah diumumkan dengan konsep kota modern yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Meski begitu ada beberapa infrastruktur yang tidak dibangun.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, infrastruktur yang tidak ada di ibu kota negara baru adalah bandara dan pelabuhan. Hal ini untuk menekan anggaran pembangunan ibu kota negara baru.

‎"Pelabuhan dan airport tidak dibangun," kata Rudy, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip di Jakarta, Selasa (23/12/2019).

Menurut Rudy, pelabuhan dan bandara untuk ibu kota baru akan memanfaatkan bandara yang sudah beroperasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebab letak Balikpapan berdekatan dengan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang menjadi lokasi ibu kota baru.

"Pelabuhan airport ya kan yang ada saja. Itu sebabnya juga syarat ibu kota baru perlu dekat dengan kota yang eksisting," tuturnya.

Dia melanjutkan, untuk memudahkan akses dari ‎ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara ke bandara dan Pelabuhan Balikpapan, akan ada pembangunan jalan tol.

"Nanti ada jalan tol yang terintegrasi dengan tol Balikpapan dan Samarinda," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rincian Desain Ibu Kota Baru, Ada Danau Pancasila dan Plaza Bhineka Tunggal Ika

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memilih desain ibu kota baru milik Sibarani Sofian dengan tim Nagara Rimba Nusa menjadi juara pertama sayembara desain ibu kota baru. Tim Nagara Rimba menyisihkan 291 desain lain yang juga mengikuti sayembara tersebut.

Dikutip dari video pemenang lomba desain ibu kota baru yang digelar oleh Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Selasa (24/12/2019), lokasi ibu kota baru ada di angara Kota Samarinda dan Balikpapan.

Pembangunan akan mengusung konsep yang menjembatani antara alam, jasmani dan rohani. Desain yang digagas oleh Sibarani Sofian dengan tim Nagara Rimba Nusa ini akan mendekatkan Lembaga yudikatif yaitu Mahkamah Agung, Eksekutif yaitu Presiden dan legislatif yaitu MPR dan DPR. Bangunan ketiga lembaga itu akan berada dalam satu garis lurus.

Selain itu, pencipta desain ini juga mengusung tema Bhineka Tunggal Ika atau keberagaman yang tercermin dalam bangunan plaza yang akan menjadi kawasan bisnis, komersial dan pemukiman.

Selain itu, tema Pansasila juga direpresentasikan dalam bentuk danau. Dalam danau tersebut akan ada lima sila. Untuk Sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa akan tercermin dalam Komplek religi Nasional.

Untuk Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab direpresentasikan dalam bangunan Museum Peradaban Indonesia. Untuk Sila ketiga terlihat dalam bangunan Museum Persatuan Indonesia.

Untuk Sila Keempat tercermin dalam bangunan Plaza Demokrasi. Sedangkan Sila Kelima terlihat dalam Pasar Rakyat.

Di lingkungan Istana Ibu Kota Baru akan ada kantor Staf Presiden, Masjid Astana dan Beranda Astana.

3 dari 3 halaman

Modern dan Ramah Lingkungan

Tentu saja, desain ibu kota baru ini mengusung konsep modern dan ramah lingkungan. Akan ada moda transportasi maju seperti kereta listrik dan juga jalur sepeda serta skuter listrik.

Tentu saja, juga disediakan jalur koneksi untuk pejalan kaki.

Setiap gedung akan menggunakan panel surya sehingga bisa meciptakan ketahanan energi.

Untuk menahan banjir, desain ibu kota baru dilindungi dengan hutan mangrove. Ada juga berbagai dam sehingga menahan serbuan dari air yang meluap.

Akan ada beberapa kota yang akan mengelilingi inti ibu kota. Terdapat Kota Teknologi, Kota Kreativitas dan Inovasi, Kota Olahraga Kota Riset media dan Kesehatan dan Kota Edukasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.