Sukses

Jurus Bank DKI Bantu Tekan Angka Pengangguran Terbuka di Ibukota

Tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta berhasil ditekan menjadi 6,22 persen per Agustus 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Bank DKI memiliki beragam produk yang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu  Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Pekerja Jakarta merupakan contoh dari produk-produk yang terbukti memiliki peran besar dalam menaikkan taraf hidup masyarakat DKI Jakarta.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, seiring dengan efektifitas penyaluran bantuan yang dilakukan oleh Bank DKI, tingkat pengangguran terbuka di DKI Jakarta berhasil ditekan menjadi 6,22 persen per Agustus 2019, dari yang sebelumnya 6,24 persen per Agustus 2018.

"Tingkat pengangguran yang sebesar 6,22 persen tersebut merupakan tingkat pengangguran terendah dalam tiga tahun terakhir," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Tak hanya tingkat pengangguran, efektifitas penyaluran bantuan melalui Bank DKI terbukti mampu menekan tingkat kemiskinan. Per Maret 2019, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta turun menjadi 3,47 persen, dari yang sebelumnya 3,57 persen per Maret 2018. Tingkat kemiskinan yang sebesar 3,47 persen tersebut merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, Herry mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta selalu bisa mengalahkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sepanjang 9 bulan pertama 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 6,01 persen secara tahunan, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,04 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Layanan Sistem Pembayaran

Bank DKI, lanjut dia, juga memiliki komitmen yang tinggi dalam menyediakan layanan sistem pembayaran di sektor transportasi public di DKI Jakarta, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan fee-based income dengan signifikan.

"Sinergi dengan sejumlah BUMD disektor transportasi seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta penting dalam mendukung pengembangan sektor transportasi public di DKI Jakarta," jelas dia.

Terkait dengan kinerja perusahaan, hingga September 2019, fee-based income Bank DKI tercatat melonjak sebesar 13 persen secara tahunan.

Pada periode yang sama, pada sisi kinerja keuangan, Bank DKI membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp 1,7 triliun, sementara laba bersih adalah senilai Rp 584,4 miliar. Aset Bank DKI per September 2019 tercatat senilai Rp 50,2 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.