Sukses

CEO Sea Group Jadi Miliarder Baru di Singapura

Gang Ye kini memegang 8,4 persen saham di perusahaannya, yang bernilai sekitar USD 1 miliar atau Rp 14 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Gang Ye merupakan salah satu pendiri perusahaan internet digital raksasa Sea Group. Dia kini tercatat menjadi miliader baru di Singapura.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Gang Ye kini memegang 8,4 persen saham di perusahaannya, yang bernilai sekitar USD 1 miliar atau Rp 14 triliun (USD 1 = Rp 14.121).

Ye disebut sebagai pemegang saham terbesar di Sea Group. Serta bergabung dengan Forrest Li, untuk bekerja sama dalam membangun kerja sama digitalnya.

Dilansir dari Techinasia.com, di usia 39 tahun, Ye telah menjabat sebagai operating officer Sea sejak 2017. Sebelumnya ia bekerja untuk agribisnis Wilmar International dan Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja

Saham perusahaannya yang didukung Tencent, mencapai rekor tertinggi pada November. Dalam laporan kuartal ketiga, pendapatan perusahaan naik menjadi USD 610,1 juta atau Rp 8,6 triliun, dari sebelumnya USD 204 juta atau Rp 2,8 triliun.

Sea Group juga menaikkan prospek fiskalnya untuk kedua kalinya dalam tahun ini. Hasil tersebut didorong segmen hiburan digitalnya yang menampung divisi game dan esports Garena, dan penerbit Free Fire.

Sehingga mencatat EBITDA yang disesuaikan pada USD 266 juta atau Rp 3,7 triliun kuartal tahun ini, mengalami lonjakan dari USD 54 juta atau Rp 762 miliar dari tahun ke tahun.

Sea Group mengatakan berencana untuk terus fokus pada esports, dan kegiatan pembangunan komunitas. Dilihat dari keberhasilan turnamen esports mobile, Free Fire World Series 2019.

Menurut data Bloomberg, Li dan Ye adalah miliarder terbaru yang muncul dari industri game. Mereka sekarang bergabung dengan Tim Sweeney, pemilik pembuat Fortnite, Epic Games, dan Gabe Newell dari Valve Corp, masing-masing dengan kekayaan bersih USD 7,2 miliar atau Rp 101 triliun dan USD 5,7 miliar atau Rp 80 triliun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.