Sukses

Miliarder: Waspada dengan Orang yang Bicara Cepat

Pernahkah ditawari sesuatu oleh orang yang bicaranya cepat? Miliarder ini tak setuju dengan praktik tersebut.

Liputan6.com, Westport - Pernahkah ditelepon atau ditawari suatu produk tetapi orang itu berbicara dengan sangat cepat? Miliarder Ray Dalio mengingatkan agar waspada terhadap orang yang berkomunikasi seperti itu.

Dalio berkata cara bicara cepat-cepat digunakan untuk mendorong agenda si pembicara ke seseorang. Mereka melakukan itu agar omongan mereka tak sempat tersaring oleh pikiran si pendengar.

Taktik ini efektif jika si pendengar malah terbawa oleh "ritme" si pembicara ketimbang berpikir kritis.

"Berbicara cepat terutama efektif jika digunakan kepada orang yang takut terlihat bodoh," tulis sang miliarder dalam bukunya Principles: Life and Work seperti dikutip CNBC.

Ray Dalio pun mengajak agar tidak takut untuk membentengi diri dari taktik manipulatif tersebut. Akui saja bahwa tidak paham dengan ucapan si pembicara cepat itu, kemudian minta penjelasan lebih lanjut.

"Pahami bahwa adalah tanggung jawabmu untuk memahami sesuatu dan jangan menindaklanjuti pembicaraan sampai kamu paham," ujar Dalio.

Dalio pun menyarankan pemberian aturan "dua menit" agar membiarkan pembicara menuangkan pemikirannya tanpa interupsi.

Miliarder Ray Dalio sendiri adalah sosok orang yang menaruh prioritas pada komunikasi. Dia pun menegaskan bahwa anak buahnya dilarang menyembunyikan kritikan, karena lebih baik kritikan diungkap demi kebaikan perusahaan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Miliarder Ini Haramkan Pegawai Sembunyikan Kritik

Miliarder Ray Dalio sepertinya bukan tipe orang yang tak suka dengan kritik. Malahan, ia mengaku cinta dengan kritikan.

Hal itu bermula pada tahun 1982, ketika Dalio yang bekerja di sektor keuangan memprediksi adanya kejatuhan pasar saham, ia pun mengabaikan kritik yang ia terima terkait prediksi itu. Alhasil, prediksinya salah dan membuatnya hampir bangkrut. 

Sang miliarder pun mengubah pola pikirnya dan justru gencar mencari rekan kerja yang tidak setuju dengannya. Tujuannya agar ia bisa memahami permasalahan secara menyeluruh lewat kritikan.

"Saya dulu jadi ingin mencari orang-orang terpintar yang bisa tidak setuju dengan saya, (kemudian) memahami penalaran mereka dan berusaha mmemecahkan permasalahan." ujar Dalio seperti dikutip CNBC.

Menurut Dalio, dalam bekerja lebih baik jika kritikan diucapkan saja dengan terbuka ketimbang dipendam. Jika tidak, maka kinerja bisa tidak efisien dan tidak produktif.

"Setiap orang yang bekerja dengan saya punya hak untuk mempertanyakan apa saja, serta hak untuk beropini," ujar sang miliarder.

Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates, firma pengelola dana (hedge fund) yang terbesar di dunia. Menurut Forbes, firma itu mengelola dana sebesar USD 160 miliar atau Rp 2.281 triliun). Kekayaannya mencapai USD 18,2 miliar (Rp 266,5 triliun).

3 dari 3 halaman

Warren Buffett Sebut Kemampuan Komunikasi Bisa Bikin Tambah Kaya

Miliarder sekaligus investor legendaris Warren Buffett membahas satu kemampuan yang disebutnya bisa menambah kekayaan seseorang sampai 50 persen. Kemampuan tersebut adalah komunikasi.

Dilansir Inc, sang miliarder sedang berada di dalam mobil menuju sebuah gala Walk of Fame di Kanada. Buffett ditemani oleh Michael Hood, co-founder Voiceflow yang berkolaborasi dengan Alexa dalam menyajikan teknologi komando suara. 

Hood kemudian merekam dirinya dan Warren Buffett dan bertanya nasihat apa yang bisa diberikan kepada anak-anak muda berusia 21-22 tahun yang baru saja lulus kuliah.

Jawaban sang investor adalah agar para pemuda melakukan investasi untuk diri sendiri. Salah satunya adalah skill komunikasi.

"Jawabannya sederhana. Investasi pada dirimu sendiri. Satu jalan mudah untuk memiliki kekayaan 50 persen lebih banyak dari sekarang adalah mengasah skill komunikasi," ujar Warren Buffett.

Warren Buffett mengingatkan, skill komunikasi bukan hanya lisan saja, melainkan tulisan dan juga lisan. Ternyata, Buffett sendiri tidak ahli dalam kemampuan komunikasi, dan ia pun ketakutan untuk berbicara di depan umum hingga ia harus sampai ikut kursus Dale Caregie agar efektif dalam berbicara.

"Saya dulu takut berbicara di depan umum ketika saya di SMA dan kampus," ujarnya pada 2009 lalu di BBC. "Saya dulu tak dapat melakukannya. Saya bisa sampai muntah dan lain-lain. Jadinya saya ikut kursus Dale Carnegie ini," ungkap Warren Buffett. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.