Sukses

Listrik Padam, Beban Pengusaha Naik Tiga Kali Lipat

Para pengusha terpaksa menggunakan genset dalam menjaga proses produksinya tetap berjalan lancar

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan pemadaman listrik yang terjadi berdampak pada naiknya biaya untuk listrik. Kenaikan cost, kata dia, mencapai tiga kali lipat.

Dia menjelaskan, imbas pemadaman listrik memang membuat pusat-pusat perbelanjaan ramai dipadati pengunjung. Namun, dari segi biaya listrik meningkat.

"Buat mallnya sendiri itu ada masalah. Bahwa listriknya itu kan nggak ada (padam). Jadi kita pakai yang namanya genset. Kalau pakai genset itu kan biaya cost-nya tiga kali listrik PLN. Cost-nya naik saja," kata dia, saat dihubungi Merdeka.com, Senin (5/8/2019).

Dia mengatakan setiap pusat belanja selalu memiliki genset untuk keperluan emergency, seperti lampu padam. Namun, dia mengakui, genset tersebut tidak disiapkan untuk beroperasi dalam waktu yang lama.

"Pagi ini juga kan mati lagi. Jadi kita (pakai) genset lagi. Untung ada genset kan. Genset itu sebenarnya genset back up ya. Jadi bukan genset yang buat jalan (beroperasi) lama. Hanya buat emergency saja. Kalau panjang, sulit sih tidak. Cuman biaya (naik) saja," jelas dia.

Selain kenaikan biaya listrik hingga tiga kali lipat, lanjut dia, pemadaman listrik menyulitkan proses transaksi di toko-toko yang ada dalam pusat belanja.

"Saya kira kemarin kita ada genset. tapi yang masalah adalah waktu di awal-awal itu kan semua internet mati, line telepon mati. Itu yang repot transaksi di toko," tandas Stefanus.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tegur Direksi PLN, Jokowi: Kalian kan Pinter-Pinter

Presiden Jokowi tidak puas mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani terkait peristiwa pemadaman listrik di hampir seluruh Pulau Jawa. Kepada Jokowi, Inten menyampaikan bahwa penyebab listrik padam lantaran gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.

"Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya, bapak, ibu semuanya ini kan orang pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Kok tahu-tahu drop itu, artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi," ujar Jokowi di Kantor PT PLN Persero Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Menanggapi pertanyaan Jokowi, Sripeni lalu memberikan penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi. Sripeni menyebut, sistem kelistrikan di Jawa-Bali terdapat dua sistem, yaitu sistem utara dan selatan.

Jokowi kemudian meminta PT PLN Persero untuk segera memperbaiki kerusakan secepatnya. Dia tak ingin peristiwa listrik mati yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa terulang kembali.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

Usai mengatakan hal tersebut, Jokowi pun langsung pergi meninggalkan Kantor PLN.

3 dari 3 halaman

Listrik Padam

Sebelumnya, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik pada Minggu, 4 Agustus 2019, sekira pukul 12.00 WIB. PT PLN (Persero) menyatakan bahwa telah terjadi gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Dampak bagi gangguan tersebut, aliran listrik ke Jakarta dan sekitarnya padam.

"Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil menyala," jelas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, seperti dikutip dari keterangan tertertulis, Minggu, 4 Agustus 2019.

Selain itu, terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa Barat.

"Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal," ucap Made.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.