Sukses

Sepak Terjang Sandiaga Uno, Pebisnis Kaya yang Terjun ke Dunia Politik

Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 2015, miliarder Donald Trump mengejutkan dunia karena maju sebagai calon presiden Amerika Serikat (AS). Setelahnya, mendadak mulai bermunculan miliarder yang ikut terjun ke politik.

Ada mantan bos Starbucks, Howard Schultz, lalu ada miliarder Michael Bloomberg yang sempat berniat mengalahkan Donald Trump. Ada lagi Terry Gou, orang terkaya di Taiwan, yang ingin menjadi presiden negaranya.

Mereka bertiga baru berwacana, tetapi Sandiaga Uno sudah lebih dulu jor-joran masuk politik. Ia masuk ke dunia politik sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta di penghujung 2016.

Tak lama setelah Sandiaga Uno menjabat sebagai wakil gubernur, ia meneruskan keberhasilan politiknya sebagai wakil calon presiden (Cawapres) dari Prabowo Subianto.

Sandiaga dilaporkan menyumbangkan banyak dana untuk kampanye Prabowo. Ia juga diketahui menjual jutaan saham senilai total Rp 632 miliar ketika kampanye. Saham itu berasal dari perusahaan Saratoga yang ia dirikan tahun 1997.

Sebetulnya, seperti apa sebetulnya sejarah karier Sandiaga Uno? Berikut data yang dikumpulkan Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wajah Tampan dan Karier Cemerlang

Sandiaga Uno lahir di Pekanbaru, Riau, pada 28 Juni 1969. Bapaknya adalah pebisnis Razif Halik (Henk) Uno yang pernah bekerja di perusahaan minyak Caltex.

Tak hanya tampan, tinggi, dan tajir, Sandiaga Uno terbukti sebagai lelaki yang cerdas. Ketika muda, Sandiaga Uno pernah menimba ilmu di Wichita State University. Administrasi bisnis menjadi jurusan yang ia pilih.

Setelahnya, ia melanjutkan mengambil gelar master di George Washington University yang prestisius. Sebagai pemuda berusia 20-an, Sandiaga berkarir di Singapura dari tahun 1993-1995, kemudian ia sempat berkarier di Kanada.

Pada tahun 1997, Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya.

Meski awalnya perjuangan Sandiaga Uno berat, Saratoga berhasil menjadi perusahaan investasi terkenal di Indonesia.

Pada portofolio Saratoga, terdapat berbagai perusahaan mulai dari pertambangan sampai gaya hidup:

1. Adaro: batu bara

2. Agra Energi Indonesia: migas

3. Agro Maju Raya dan Provident Agro: perkebunan sawit

4. Awal Bros Hospital Group: rumah sakit

5. Deltomed: obat herbal

6. Gilang Agung Persada: gaya hidup

7. Merdeka Copper Gold: emas dan tembaga

8. Mitra Pinasthika Mustika: otomotif

9. Tenaga Listrik Gorontalo

10. Sihayo Gold Limited: emas dan tembaga, serta lain sebagainya.

3 dari 4 halaman

Janji OK OCE

Ketika terpilih menjadi wakil gubernur bagi Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Sandiaga memiliki harta sebesar Rp 3,86 triliun.

Sumber primer kekayaan Sandiaga Uno adalah surat berharga senilai Rp 3,7 triliun.

Sebagai wakil gubernur, program andalan Sandiaga Uno adalah OK OCE. Janji awalnya, program itu akan membantu mencari modal dan pembeli bagi para pebisnis.

Sandiaga Uno meninggalkan kursi wakil gubernur pada Agustus 2018 untuk menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto. Ia berjanji akan membawa OK OCE ke level nasional karena sudah berhasil di DKI Jakarta.

Harta Sandiaga Uno ketika mencalonkan presiden adalah Rp 5 triliun. Sama seperti sebelumnya, harta Sandiaga berasal dari surat berharga senilai Rp 4,7 triliun.

4 dari 4 halaman

Penjualan Saham

Sepanjang jalannya kampanye, Sandiaga Uno diketahui menjual jutaan lembar sahamnya di Saratoga. Uang yang terkumpul berkat penjualan itu mencapai Rp 632 triliun.

Penjualan saham itu terjadi sejak Oktober hingga beberapa hari sebelum pencoblosan.

Sandiaga dilaporkan telah menyumbang Rp 95,4 miliar untuk kampanye bersama Prabowo Subianto. Namun, berdasarkan laporan Bloomberg, Sandiaga Uno mengaku sudah menyumbangkan sekitar USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk kampanye.

Jika angka itu benar, berarti uang yang Sandiaga keluarkan melewati dana kampanye Donald Trump yang ada di kisaran USD 66 juta.

Berdasarkan hitung cepat berbagai lembaga survei, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul di kisaran 54 persen, sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebesar 45 persen.

Hasil resmi KPU baru akan keluar pada bulan Mei mendatang. Namun, kubu Prabowo Subianto sudah mendeklarasikan kemenangan dan rencananya akan menggelar syukuran di Monas pada Jumat (19/4/2019) yang melibatkan Persaudaraan Alumni 212.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.