Sukses

Jadi Bahan Debat Cawapres, Ini Solusi Defisit BPJS Kesehatan Kubu Prabowo-Sandiaga

Kubu Prabowo-Sandiaga memiliki solusi mengatasi defisit BPJS.

Liputan6.com, Jakarta - Defisit BPJS Kesehatan 2018 mencapai Rp 16,8 triliun pada 2018. Kubu Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengaku memiliki strategi untuk mengatasi defisit BPJS kesehatan yang disebutnya bahkan mencapai Rp 20 triliun.

Kubu Prabowo-Sandi akan mengangkat isu BPJS pada debat cawapres yang berlangsung Minggu, 17 Maret 2019 malam ini. Dalam debat itu, kesehatan memang menjadi salah satu tema debat.

"Jadi kalau saudara-saudara mengatakan kurang defisit BPJS berapa defisitnya kalau tidak salah Rp 20 triliun kalau saya mengatakan Rp 20 triliun kalau saya memimpin pemerintahan saya anggap itu masalah kecil, Rp 20 triliun," kata Prabowo.

Walau Prabowo tidak merinci bagaimana cara mengatasi defisit BPJS Kesehatan, kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN )Prabowo-Sandiaga, Sumarjati Arjoso, menyebut salah satu solusi akan hadir dalam bentuk promotif preventif berupa penyuluhan.

Ini dimaksudkan agar penderita menjadi aware mengenai penyakit agar tidak semakin parah di kemudian hari. Alhasil, biaya yang ditanggung BPJS Kesehatan menjadi lebih ringan.

"Misalnya diabetes tak jadi berat, tidak komplikasi ke ginjal sehingga tidak perlu cuci darah. Hipertensi tidak parah sehingga menjadi stroke. Jantung juga demikian. Sehingga tidak memerlukan operasi jantung yang makan biaya besar. Semua itu harus dengan promotif preventif artinya ada penyuluhan-penyuluhan dan pencegahan," kata Sumarjati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sandiaga Akan Beberkan Solusi Biaya Pendidikan Tinggi

Anggota Tim Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ledia Hanifa menyampaikan, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno memiliki fokus tertentu dalam debat ketiga Pilpres 2019 dengan tema pendidikan. Ada dua hal yang diperhatikan dalam topik tersebut.

"Sebagaimana diangkat Bang Sandi di Bandung, disampaikan pendidikan kita (mencipta) bagaimana mendapat pekerjaan atau membuka lapangan kerja, itu dua hal yang jadi pokok kita," kata Ledia saat ditemui di Kantor Seknas BPN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.

Kader PKS itu menjelaskan, pendidikan di Indonesia sendiri berkonsepkan minat dan bakat yang kemudian membawa anak bangsa menuju perkembangan yang baik. Lebih lanjut, sistem tersebut melahirkan dua hal yakni penyelesaian ilmu dan keterampilan skill.

Meski begitu, sistem tersebut masih menyisakan masalah. Salah satunya persoalan tingginya biaya pendidikan yang masih menjadi polemik, khususnya bagi pelajar yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Untuk itu, Sandiaga telah mencari solusinya bersama para pakar internal dan eksternal. Nantinya hal tersebut akan dibeberkan dalam perhelatan debat 17 Maret 2019 mendatang.

"Sudah ada iya solusinya, tapi kita tunggu tanggal mainnya ya," ujar Ledia.

3 dari 3 halaman

KIS hingga Kartu Prakerja Jadi Senjata Ma'ruf Amin pada Debat Cawapres

Wakil Direktur Konten Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Rabin Hattari mengatakan Cawapres nomor urut 02, Ma'ruf Amin siap menghadapi debat pada Minggu 17 Maret 2019 malam.

"Kami cuma mempersiapkan Pak Kyai. Sebenarnya Pak Kyai sudah mengerti mengenai isu-isu yang ada. Cuma memperkaya saja informasi juga meng-assure beliau akan menjawab pertanyaan dalam waktu yang sudah disiapkan," kata dia, saat ditemui, di Menteng, Jakarta, Sabtu (17/3/2019).

Terkait tema kesehatan, Ma’ruf akan memaparkan soal Kartu Indonesia Sehat (KIS). Soal KIS, Ma’ruf akan menekankan gagasan untuk lebih menguatkan dan memperluas jangkauan program.

"Jadi mungkin yang akan diperkuat adalah program KIS supaya lebih luas ke depannya," ungkapnya.

Selain itu, ada program Germas alias Gerakan Masyarakat Sehat. Program ini bertujuan untuk menjawab persoalan tunggakan klaim BPJS Kesehatan. Germas, urai Rabin merupakan tindakan promotif dan preventif.

"Jadi ini dari satu sisi melihat bahwa peningkatan kesehatan tidak hanya dari sisi, supply-nya saja. Tapi dari sisi demand-nya. Jadi semakin sehat masyarakat itu akan menurunkan biaya daripada kesehatan tersebut," jelasnya.

Sementara terkait tema pendidikan dan ketenagakerjaan, Ma'ruf Amin akan membahas program Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Prakerja. Dua program ini telah disinggung Jokowi ketika menyampaikan pidato kebangsaan di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (24/2) lalu.

"Program akan konsisten dengan program-program yang Pak Jokowi berikan di Sentul. Jadi beliau akan memaparkan kartu-kartu itu," jelas Rabin.

"Kita ingin memberi input pada pemilih supaya melihat program-program terbaik yang mana," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.