Sukses

BNI: Tak Ada Penjarahan Uang di ATM Palu

Kondisi darurat pasca bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk menjarah mesin ATM.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi darurat pasca bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk menjarah mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM.

Corporate Secretary BNI, Kiryanto, mengungkapkan pihaknya tidak mendapatkan laporan terkait insiden penjarahan ATM BNI.

"Tidak ada isu penjarahan ATM," kata Kiryanto saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (2/10/2018).

Dia menyebutkan, saat ini ATM BNI sudah beroperasi normal seperti biasa. Tercatat hingga Minggu 30 September 2018 lalu sebanyak 22 ATM BNI sudah dapat digunakan kembali. "ATM beroperasi normal seperti biasa," ujar dia.

Dia juga menjelaskan setiap mesin ATM BNI mendapat pengawalan ketat dari petugas sesuai prosedur seperti biasanya.

"Secara prosedur, di setiap lokasi ATM BNI yang di kantor cabang BNI selalu dijaga oleh keamanan internal," kata dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dimanfaatkan Segelintir Orang

Sebelumnya, kondisi serba terbatas di tengah bencana gempa bumi di Kota Palu, Sulawesi Tengah justru dimanfaatkan oleh segelintir orang melakukan kejahatan. Beberapa orang tersebut mulai mencoba menjarah barang berharga di luar sembako atau kebutuhan pokok.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, setidaknya ada sekitar lima kali percobaan penjarahan uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Palu. Beruntung upaya tersebut dapat dicegah aparat kepolisian.

"Dari lima kali percobaan mengambil uang secara paksa dari ATM di Kota Palu, seluruhnya dapat digagalkan polisi," katanya, Jakarta, Senin 1 Oktober 2018.

Upaya pembobolan ATM tersebut, kata Setyo, terjadi di empat lokasi terpisah, yaitu dua ATM di Jalan Touwa, ATM di Jalan S Parman, ATM di Universitas Islam Al Khaerat, dan ATM di SPBU Jalan Diponegoro.

"Saat upaya penjarahan ATM di Jalan S Parman, pelakunya bisa tertangkap. Sedangkan penjarah tiga lokasi ATM lainnya melarikan diri," ujar dia.

Ada empat orang yang diamankan saat mencoba membobol ATM di Jalan S Parman, satu di antaranya masih di bawah umur. Keempatnya yakni Azwan (30), R (17), Zulkarnaen (25), dan Faisal (36). Mereka kini ditahan di Polda Sulawesi Tengah.

Bukan itu saja, Setyo juga mengaku mendapat laporan adanya sejumlah percobaan penjarahan di beberapa toko ponsel dan pusat perbelanjaan. Berbagai upaya penjarahan tersebut juga berhasil digagalkan petugas kepolisian.

"Tadi pagi saya dapat laporan ada yang mencoba menjarah toko handphone kemudian dapat diantisipasi. Kemudian saya juga mendapatkan Transmart di sana coba dimasuki oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tapi bisa dikendalikan oleh Polri," ucap Setyo.

Jenderal bintang dua itu pun meminta semua masyarakat turut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Sebab tanpa bantuan masyarakat, Polri kesulitan menciptakan situasi yang aman dan tertib.

Selain melakukan penindakan terhadap para pelaku, polisi juga akan menyelidiki dugaan adanya provokator di balik aksi penjarahan tersebut.

"Teman-teman intelijen pasti akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Setyo.

Untuk mencegah aksi-aksi kejahatan dengan memanfaatkan momentum bencana, Polri menyiagakan personelnya di beberapa titik Kota Palu. Polri juga akan terus menambah jumlah personelnya untuk menjaga keamanan dan dalam rangka operasi kemanusiaan pascabencana gempa bumi dan tsunami.

"Personel dari Polda tetangga, Mabes Polri, Brimob Kelapa Dua kita siapkan. Untuk penanganan kemanusiaan dan rehabilitasi kemudian identifikasi korban dari tim DVI," Setyo menandaskan.

 

 

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.