Sukses

Aturan Penyeragaman Tarif Tol JORR Rp 15.000 untuk Ruas Ini akan Direvisi

Rencana penyamaan tarif itu sejalan dengan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 382/KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, Tarif, dan Sistem Pengumpulan Tol Secara Integrasi pada Jalan Tol JORR.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, akan merevisi aturan penyamaan tarif tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR). Revisi itu untuk integrasi ruas JORR dari arah Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami.

"Yang diperlukan itu adalah logistik untuk diintegrasikan. Surat Keputusan (SK) pertama dulu ini termasuk kena Rp 15 ribu. Saya pikir ngapain, kan ini bisa nggak terpengaruh karena pendek jalurnya, biar saja Rp 3.000," tutur dia di Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Seperti diketahui, rencana penyamaan tarif itu sejalan dengan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 382/KPTS/M/2018 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, Tarif, dan Sistem Pengumpulan Tol Secara Integrasi pada Jalan Tol JORR.

Basuki menekankan, integrasi tol JORR tersebut untuk menurunkan harga. Ini menjawab kekhawatiran masyarakat yang selama ini mengeluhkan mahalnya tarif tol. "Integrasi justru untuk menurunkan harga. Tujuan kita untuk menurunkan logistik," ujar dia.

"Jadi yang Bintaro-Viaduct tetap Rp 3.000. Sedangkan yang ke arah dalam Jakarta ini tetap Rp 15 ribu. Kalau mereka keluar kan jadi lebih mahal lagi nanti yang ke JORR," tambah dia.

Basuki menilai jika perlu akan dilakukan kembali sosialisasi untuk menggaungkan kebijakan ini. Apalagi jika diharuskan untuk merevisi peraturan pemerintah (Permen).

"Mungkin seminggu ya untuk sosialisasi baru kita berlakukan. Nggak masalah jika harus mengubah Permen, tidak apa-apa," kata Basuki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkembangan Pembangunan Tol Kunciran-Serpong Capai 66,43 Persen

Proyek pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong ditargetkan rampung pada April 2019. Kemajuan pembangunan tol Kunciran-Serpong itu telah mencapai 66,43 persen hingga pertengahan September 2018.

"Progres konstruksi untuk paket I itu 63,43 persen sedangkan paket II 71,82 persen jadi total paket I dan II sebesar 66,43 persen. Itu hingga hari ini," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek pembangunan tol itu di Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Basuki menambahkan, pembebasan lahan memang menjadi salah satu kendala dalam penyelesaian proyek sepanjang 11,19 km itu. Meski demikian, ia meyakinkan masalah tanah akan dapat teratasi.

"Semua itu tergantung tanah, ini berlaku untuk semua pembangunan jalan tol. Kalau tanah selesai, konstruksi bisa tambah alat, orang material juga jadi cepat," ujar dia.

Lebih lanjut, Basuki menekankan, dengan ada pembangunan tol Kunciran-Serpong ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Itu karena dapat menekan biaya logistik sehingga menjadi lebih murah.

"Ini banyak ditunggu masyarakat Cinere, saya selalu ditanya kapan ini selesai. Harapannya dengan tol ini tidak hanya meningkatkan perekonomian tapi logistik juga lebih lancar karena lebih murah," ujar Basuki.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.