Sukses

Lira Terkapar, Wall Street Tumbang

Wall Street ditutup melemah karena kegelisahan global terhadap anjloknya mata uang Turki, Lira.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah karena kegelisahan global terhadap anjloknya mata uang Turki, Lira. Indeks S & P 500 dan Dow jatuh turun dalam empat sesi berturut-turut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (14/8/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 125,44 poin atau 0,5 persen menjadi 25.187,7, indeks S & P 500 kehilangan 11,35 poin atau 0,4 persen menjadi 2.821,93 dan Nasdaq Composite turun 19,4 poin atau 0,25 persen menjadi 7.819,71.

Saham perbankan terpukul karena adanya ketakutan terhadap menyebarnya efek pelemahan lira, dengan saham Citigroup Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co dan JPMorgan Chase & Co melemah tutup antara 0,8 persen dan 2,2 persen.

Sebuah pernyataan dari bank sentral Turki untuk menstabilkan lira yang jatuh gagal menenangkan ketegangan para investor. Mata uang Turki tersebut telah turun 40 persen terhadap dolar AS sepanjang  tahun ini.

Namun saham Apple Inc mencapai level tertinggi sepanjang sejarah sebagai perusahaan pertama dengan kapitalisasi pasar USD $ triliun yang terdaftar di pasar modal AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amazon cetak rekor

Amazon.com  juga mencetak rekor mencapai USD 1.925 per saham. Saham ditutup 0,5 persen lebih tinggi.Musim rilis kinerja keuangan emiten hingga semester I 2018 hampir berakhir.

Dari 455 perusahaan dalam S & P 500 yang telah melaporkan sejauh ini 79 persen telah mengalahkan perkiraan analis, menurut Thomson Reuters.

Indeks Volatilitas CBOE, ukuran kecemasan investor, naik untuk sesi ketiga ke titik tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Netflix Inc mengumumkan pengunduran diri Chief Financial Officer David Wells. Saham layanan streaming itu turun 1,3 persen.

Saham perusahaan pembuat sepeda motor Harley-Davidson Inc turun sebesar 4,3 persen setelah Presiden Donald Trump men-tweet dukungan untuk boikot terhadap perusahaan.

Sementara, saham Tesla Inc naik tipis 0,3 persen. CEO Tesla Elon Musk mengatakan dia sedang berdiskusi dengan investor Arab Saudi dan investor potensial lainnya untuk memuluskan rencananya mengambil produsen mobil listrik pribadi, tetapi dia mengatakan pembiayaan belum diputuskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini