Sukses

Biar Tak Rugi, Pemerintah Beri 12 Blok Migas ke Pertamina

Dengan kontribusi yang semakin besar, Pertamina harus bisa menjamin produksi migasnya terus terjaga.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai kompensasi dari potensi kerugian yang diterima PT Pertamina (Persero) lantaran tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar, pemerintah memberikan 12 wilayah kerja (WK) produksi hulu minyak dan gas (migas) kepada perusahaan plat merah tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, selama ini banyak pihak yang menyatakan jika Pertamina mengalami kerugian akibat penugasan BBM nonsubsidi ini. Sebagai respon, pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberikan 12 WK untuk dioperasikan oleh Pertamina.

"Kita mengkompensasi Pertamina dengan memberikan 12 wilayah kerja produksi hulu migas, 12 blok. Sehingga sekarang yang dikerjakan, termasuk blok Hulu Mahakam, Off Shore North West Java, East Kalimantan, Sanga-Sanga, Blok Tuban," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Menurut dia, pemberian 12 WK ini juga sebagai bentuk realisasi janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan WK hulu migas tersebut kepada operator lokal.

"Dengan begitu memenuhi komitmen pemerintah dan janji Presiden waktu kampanye untuk menjadikan operator dalam negeri sebagai tuan rumah produksi migas," kata dia.

Jonan mengungkapkan, dengan memberikan 12 WK, maka kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional akan meningkat. Diharapkan pada pada 2019-2020, Pertamina bisa berkontribusi sebesar 40 persen terhadap produksi migas nasional.

"Pada 2014 Pertamina dalam produksi migas partisipasinya 20 persen. Sekarang dengan diberikan 12 blok, hari ini jadi 36 persen, karena masih ada blok yang belum diserahkan. Pengalihan di awal tahun depan, jadi bisa 39 persen-40 persen," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan Pertamina

Namun demikian, hal ini juga menjadi tantangan Pertamina. Dengan kontribusi yang semakin besar, Pertamina harus bisa menjamin produksi migasnya terus terjaga secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Ini tantangan Pertamina, kalau produksinya turun, maka produksi nasional pasti terganggu. Harapan kami dengan kontribusi 40 persen diharapkan banyak eksplorasi yang dilakukan Pertamina, serta meningkatkan produksi dan efisiensi. Yang penting eksplorasi harus jalan," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.