Sukses

Kejar Target, Sri Mulyani Gelar Rapat Akhir Tahun di Hari Sabtu

Seperti diketahui, penerimaan pajak mencapai Rp 983,54 triliun hingga November 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani tidak libur layaknya pegawai negeri sipil (PNS) lainnya di hari Sabtu ini. Jelang tutup tahun, Sri Mulyani justru mengumpulkan seluruh pejabat jajaran di Gedung Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta.

Dari pantauan Liputan6.com, Sabtu (30/12/2017), semua pejabat mulai dari Eselon 1, 2 dan 3 senada menggunakan dress code warna putih dan menggelar rapat akhir tahun. Agenda rapat ini di antaranya laporan apa saja yang telah mencapai target dan yang belum tercapai.

Padahal siang tadi, Sri Mulyani baru saja kembali dari kunjungan kerjanya dari Yogyakarta. Rapat sendiri dimulai tepat pukul 16.00 WIB.

Sri Mulyani menyampaikan, sejauh ini telah ada lima Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang hampir 100 persen target pengumpulan pajak. "yakni 99 persen sampai dengan 99,99 persen dan mungkin sedikit lagi nafas barangkali hari ini selesai," jelas dia. 

Selain itu ada 18 KPP yang mencapai di atas 95 persen hingga 98,9 persen. Di luar itu juga ada 51 KPP dengan pencapaian kinerja antara 90 persen sampai 94 persen.

"Saya sampaikan terimakasih tadi kebanyakan berada di Pulau Jawa. Namun saya perhatikan dari laporan masing-masing daerah, beberapa daerah memang ada yang 70 persen sampai 80 persen," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penerimaan Pajak

Seperti diketahui, penerimaan pajak mencapai Rp 983,54 triliun hingga November 2017. Angka tersebut sekitar 76,6 persen dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang sebesar Rp 1.283,6 triliun.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan merinci, untuk pajak penghasilan (PPh) hingga bulan ke-11 baru mencapai Rp 561,58 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu pada periode yang sama‎.

"PPh Rp 561,58 triliun, dibanding 2016‎ -4,54 persen. Tapi realisasi di 2016 ada dari tax amnesty sekitar Rp 100 triliun," ujar dia di Kantor Direktorat Jendera Pajak (DJP).

Sementara untuk pajak pertambahan nilai (PPN), kata Robert, mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Hingga November 2017, realisasi PPN dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 401,53 triliun, atau 84,45 persen dari target di APBNP 2017 yang sebesar Rp 475,48 triliun.

"PPN menunjukkan denyut ekonomi yang membaik. Sebagian juga menggambarkan tambahan basis PPN akibat tax amnesty," kata dia.

Sementara itu, untuk pajak bumi dan bangunan (PBB), hingga November 2017 realisasinya telah mencapai Rp 14,63 triliun dari target 15,41 triliun. Untuk penerimaan pajak lain telah mencapai Rp 6,09 triliun dari target Rp 8,7 triliun.

"Jadi kinerja penerimaan cukup menggembirakan di akhir November 2017," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.