Sukses

Bos Crown: Pasar Properti RI akan Terkerek Proyek Infrastruktur

Perkembangan properti sangat terpengaruh oleh perkembangan infrastruktur di suatu wilayah.

Liputan6.com, Sydney Perkembangan properti sangat terpengaruh oleh perkembangan infrastruktur di suatu wilayah. Semakin berkembang infrasturktur, maka pembangunan properti semakin terpacu.

Demikian disampaikan CEO Crown Group Iwan Sunito saat berbincang dengan awak media di Sydney, Australia, Rabu (25/10/2017).

"Menurut saya gini, kalau properti itu terpengaruh banget dengan banyak hal yang seperti government infrastructure. Jadi infrastructure spending yang pemerintah lagi investasi," jelas dia.

Hal tersebut sebagaimana terjadi di Sydney Australia. Di Sydney, lanjut Iwan, pemerintah setempat menyediakan infrastruktur baik jalan maupun kereta. Infrastrktur transportasi ini bukan hanya membantu mobilisasi masyarakat namun juga mendongkrak transformasi kota.

"Tapi transportasi bukan cuma mempermudah orang ke kota atau ke tempat yang lain. Tapi juga tranformasi suatu kota," sambung Iwan.

Dia menjelaskan, pemerintah telah mengalokasikan infrastruktur sebesar A$ 8 miliar. Dampaknya, perekonomian tumbuh serta menopang sektor properti.

"Biasanya dari sini banyak industri, kaya gedung pabrik, warehouse pergudangan. Itu yang membuat orang pindah ke sini karena government expenditure mengubah culture-nya," jelas dia.

Kondisi demikian juga bakal terjadi di Indonesia. Pasalnya, pemerintah Indonesia tengah menggenjot pembangun infrastruktur. Terlebih, tren yang tengah berkembang ialah masyarakat bergeser ke hunian vertikal.

"Jadi Indonesia juga sama kalau kita lihat banyak infrastruktur LRT, train yang connecting kota ke kota. Kita lihat di airport daerah barat, selatan, semua terjadi connectivity. Ada tren perubahan style orang sekarang orang pindah dari suburban dari brown field tanah landed jadi ke urban highrise. Karena fasilitas government mau begitu lebih baik, lebih banyak orang living city," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.