Sukses

Sediakan Bibit Bawang Putih Lokal, Kementan Gandeng Pertani

Selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri mencapai 500 ribu ton per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng PT Pertani untuk memasok bibit bawang putih kepada petani dan importir. Penyediaan bibit ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi bawang putih di dalam negeri.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Sputnik Soejono mengatakan, selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri mencapai 500 ribu ton per tahun. Namun dari kebutuhan tersebut, yang mampu dipenuhi dari dalam negeri hanya sekitar 20 ribu ton, atau 4 persen saja.

"Dulu pernah 40 persen-60 persen bisa dipenuhi dari dalam negeri. Tapi kemudian turun, turun, turun jadi sekarang hanya 4 persen atau 20 ribu ton," ujar dia di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/5/2017).

Sputnik menjelaskan, penyediaan benih di dalam negeri ini akan berasal dari petani. Nantinya benih yang diproduksi oleh petani lokal tersebut akan diserap oleh PT Pertani.

‎"Ini dari petani, yang ditanam sekarang semua itu diharapkan jadi benih. Nanti importir yang diwajibkan tanam sudah ada benihnya," lanjut dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani Wahyu mengungkapkan, pihaknya telah bekerja sama dengan 6 sentra pertanian bawang putih di berbagai daerah untuk penyediaan bibit bawang putih ini. Keenam sentra tersebut antara lain di Bandung, Solok, Temanggung, Karanganyar, Bima dan Lombok Timur.

"Areal yang sudah disepakati 1.365 ha pada tahap pertama. Kalau kali 5 ton untuk jadi benih, hampir 7.000 ton (bibit) dalam 1 kali tanam. Target kita memang 7.000 ton menyediakan benih. Kalau pemerintah bersama masyarakat meningkatkan pertanaman bawang putih," kata dia.

Menurut Wahyu, pihaknya akan memprioritaskan penyediaan bibit bawang putih lokal. Hingga saat ini pihaknya belum berniat untuk mengimpor bibit tersebut dari negara lain.

"Sampai hari ini belum ada niat impor bibit bawang putih. Jadi diprioritaskan dari produksi dalam negeri," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.