Sukses

Demo 112 Tak Goyahkan Iklim Investasi

Aksi demo yang terus terjadi belakangan ini tak memberi dampak pada iklim investasi.

Liputan6.com, Jakarta Aksi demo yang terus terjadi belakangan ini tak memberi dampak pada iklim investasi. Sebagaimana diketahui, aksi demo akan berlanjut pada 11 Februari 2017 (112).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, demo yang berjalan selama ini berlangsung damai. Ini menunjukkan Indonesia adalah negara demokrasi dan damai, sehingga tak membuat investor khawatir.

"Menurut saya justru demo positif menunjukkan demokrasi berjalan hampir semua demo tertib. Itu mencerminkan kedewasaan, kematangan demokrasi kita sebagai suatu masyarakat, membicarakan secara publik bahkan isu sensitif agama," kata dia di Energy Building Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Thomas mengatakan, iklim investasi masih terjaga. Hal itu tecermin dari survei yang dilakukan Edelman di mana indeks kepercayaan terhadap Indonesia justru naik.

"Kenapa indeks kepercayaan Edelman naik, moga-moga karena Pak Presiden bicara blak-blakan, bicara apa adanya, mengakui segala masalah, kekurangan. Moga-moga dengan blak-blakan kebenaran bikin orang percaya sentimen bisnis naik," ujar dia.

Thomas optimistis realisasi investasi tahun ini sesuai target. Menurut dia, paket ekonomi yang dirilis pemerintah lebih terasa tahun ini.

"Saya optimistis tahun 2017 kita proyeksi 11-12 persen mirip-mirip tahun lalu. Tahun lalu pertumbuhan 12 persen, sebelumnya 18 persen. Kita punya ekspektasi tren positif berlanjut. Terutama paket-paket kebijakan kita sekarang masuk fase implementasi. Hemat Saya paket kebijakan itu makin terasa di lapangan," tandas dia.

Sebagai informasi, hasil survei Edelman Trust Barometer menunjukkan hal positif. Indeks kepercayaan Indonesia naik dibanding negara lain yang cenderung turun.

Hasil survei menyasar empat institusi, yakni pemerintah, bisnis, media dan NGO. Indeks kepercayaan naik dari 62 poin menjadi 69 poin. Padahal indeks kepercayaan di 21 negara turun dari 28 negara yang disurvei.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini