Sukses

Wapres JK Buka Pameran Alat Pertahanan Indo Defence 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, penyelenggaraan pameran alat kemiliteran juga harus menciptakan perdamaian dan jaga keamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan kembali menggelar pameran industri pertahanan berskala internasional Indo Defence 2016 Expo & Forum.

Pameran yang mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation‎ : Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Dalam sambutannya, JK mengatakan penyelenggaraan pameran alat-alat kemiliteran semacam ini bukan untuk mendorong terjadinya peran, melainkan sebagai upaya untuk bersama-sama menjaga perdamaian dunia.

"Apabila bicara Indo Defence hari ini, bukan hanya untuk siap perang tapi lebih penting lagi menciptakan perdamaian menjaga keamanan masing-masing, ujar dia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Indo Defence 2016 Expo & Forum merupakan ajang promosi bagi para produsen peralatan pertahanan dan keamanan internasional yang digelar dua tahun sekali. Pada tahun ini, 844 peserta dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri memamerkan produk peralatan pertahanan dan keamanan dengan teknologi terkini.

Perusahaan asing yang memamerkan produknya di pameran ini antara lain Boeing Defence, Airbus Group, Rheinmetall, Rosoboronexport, Thales, Avibraz dan lain-lain. Sedangkan perusahaan lokal yang ikut ambil bagian yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Len Industri, PT Pal Indonesia, PT Dahana‎ dan lain-lain.

Selain itu, instansi pemerintah juga turut ambil bagian dalam pameran ini seperti Badan Keamanan laut, Basarnas, BPPT, LIPI, Lapan, TNI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Pameran ini berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Hall A, Hall B, Hall D dan Hall F, mulai 2-5 November 2016. Sejumlah alat pertahanan yang dipamerkan dalam ajang ini seperti helikopter, tank boat, kendaraan taktis Anoa dan Komodo dari PT Pindad, berbagai macam senjata dan perlengkapan kemiliteran lainnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini