Sukses

Kenalkan Pusat Logistik Berikat, Bea Cukai Gelar JILSE 2016

DJBC Kementerian Keuangan menggelar Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) menggelar Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016. Mengundang 1.500 pelaku usaha logistik, pameran ini ditujukan untuk sosialisasi fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) atau gudang multifungsi yang menjadi salah satu paket kebijakan ekonomi pemerintah.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, acara JILSE bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang Pusat Logistik Berikat, mempertemukan para pemasok di luar negeri, importir di dalam negeri, dan para pengusaha Pusat Logistik Berikat, sehingga diharapkan pemasok barang di luar negeri tertarik menimbun barang di Pusat Logistik Berikat Indonesia.

"Forum ini jadi ajang bagi pemerintah, pelaku usaha industri, dan pelaku usaha logistik maupun transportasi untuk mencari solusi dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya transportasi dan logistik di Tanah Air," jelasnya di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Acara JILSE merupakan rangkaian acara Indonesia, Transport, Supply Chain and Logistic (ITSCL) 2016 yang berlangsung selama tiga hari, yakni 19-21 Oktober 2016.

Mengundang sekitar 1.500 pelaku usaha yang diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan jaringan, serta memberikan masukan bagi pemerintah supaya menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di Asia Pasifik.

"Pemerintah mendorong pertumbuhan jumlah Pusat Logistik Berikat, peningkatan volume barang yang ditimbuh di Pusat Logistik Berikat, pertumbuhan pemasok luar negeri yang menyimpan barang di Pusat Logistik Berikat, dan optimalisasi pencapaian tujuan Pusat Logistik Berikat sebagai hub logistik di Asia Pasifik," kata Sri Mulyani.

Seperti diketahui, pada Maret 2016‎, DJBC Kemenkeu telah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat yang termasuk salah satu poin di paket kebijakan ekonomi jilid II.

Fasilitas yang dinilai positif oleh Bank Dunia bertujuan mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, serta mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini