Sukses

Bulog: Daging Kerbau Impor RI Lebih Berkualitas dari Malaysia

Daging kerbau ini saat ini sudah dikonsumsi di banyak negara, salah satunya di Malaysia yang memenuhinya juga melalui impor.

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog tengah merampungkan impor daging kerbau dari India yang totalnya mencapai 10 ribu kilogram (kg). Sampai saat ini daging kerbau impor yang masuk sudah mencapai 7.800 kg.

Konsumsi daging kerbau me‎mang belum familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebab selama ini kebutuhan gizi hewani masyarakat masih dipenuhi dari daging sapi. Padahal daging kerbau ini saat ini sudah dikonsumsi di banyak negara, salah satunya di Malaysia.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengungkapkan, selama ini Malaysia juga mengimpor daging kerbau dari India, seperti yang dilakukan Indonesia pada saat ini.

Namun Wahyu menegaskan daging kerbau yang diimpor Perum Bulog meski berasal dari negara yang sama, tapi memiliki kualitas yang jauh berbeda.

"‎Daging kerbau ke Malaysia itu 93 persen VL atau ada kandungan lemak 7 persen sedangkan ke Indonesia 98 persen VL artinya lemak hanya 2 persen, jadi lebih berkualitas," kata Wahyu saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Wahyu menuturkan, saat ini ada 10 Rumah Potong Hewan (RPH) asal India yang menjadi pemasok ‎utama daging kerbau ke Indonesia. Sementara Malaysia hanya memiliki 7 RPH yang bekerjasama dengan importir.

Meski berbeda jumlah perusahaan asal India yang menjadi pemasok daging kerbau, namun ada beberapa perusahaan yang juga memasok ke Indonesia dan juga Malaysia.

"Misalnya group Allana itu ada 4 perusahaannya yang memasok ke Indonesia dan juga Malaysia. Lalu ada juga Amroon. Tapi ada juga perusahaan yang memasok ke Indonesia tetapi tidak ke Malaysia," ujar Wahyu.

Ketatnya pemilihan perusahaan RPH dan negosiasi yang dilakukan Perum Bulog menjadikan daging kerbau yang selama ini ‎dipasarkan di Indonesia lebih berkualitas dari daging yang dikonsumsi masyarakat Malaysia. (Yas/nrm)‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini