Sukses

Garuda dan Sriwijaya Tambah Penerbangan ke Yogyakarta

Rute Jakarta-Yogya mendominasi jadwal penerbangan karena secara umum rute tersebut yang paling padat.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Adisutjipto Yogyakarta telah menyiapkan penerbangan tambahan sebagai antisipasi melonjaknya penumpang pada libur Lebaran. Penerbangan tambahan tersebut difasilitasi oleh maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. 

 Kepala Seksi Humas Angkasa Pura I AdisutjiptoEdwin Wibowo menjelaskan, seperti tahun-tahun sebelumnya, penerbangan menuju Bandara Adisutjipto mengalami lonjakan penumpang. Oleh karena itu, otoritas bandara meminta kepada maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan. 

Maskapai yang sudah bersedia menambah jadwal penerbangan menuju Yogyakarta adalah Garuda Indonesia danSriwijaya Air. "Masing-masing berkapasitas 180 orang dengan rute Jakarta-Yogya," ujarEdwin Rabu (15/6/2016).

Ia menjabarkan penerbangan ekstra Garuda dimulai 1-5 Juli dan 9-15 Juli, sedangkan Sriwijaya Air dimulai 24 Juni-17 Juli, masing-masing satu kali penerbangan setiap hari. Biasanya, Garuda memiliki jadwal terbang rutin 13 kali sehari dan Sriwijaya Air 4 kali sehari.

Menurut Edwin penambahan penerbangan ekstra diperlukan karena diprediksi jumlah penumpang datang dan pergi dari Bandara Adisutjipto pada H-3 sampai H+4 mengalami peningkatan 4 kali lipat.

Pada hari biasa, jumlah penumpang datang dan pergi di Adisutjipto berkisar 6.000 orang, sementara pada libur Lebaran besok diperkirakan menjadi 24.000-26.000 orang per hari.

Rute Jakarta-Yogya mendominasi jadwal penerbangan karena secara umum rute tersebut yang paling padat. Persoalan yang dihadapi Adisutjipto saat ini, tuturnya, adalah overload penumpang. Bandara seharusnya menampung 1,2 juta penumpang setiap tahun, akan tetapi pada 2015 lalu tercatat 5,8 juta penumpang.

Edwin menambahkan selain persiapan jadwal penerbangan tambahan, Adisutjipto juga akan mendirikan 3 posko mulai H-7, yaitu posko kesehatan, operasional, dan data yang berlokasi di dalam maupun halaman bandara. "Posko ini melibatkan petugas dari TNI AU dan tenaga medis," ucapnya. (Switzy Sabandar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.