Sukses

KEIN: Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Bukan Mustahil Buat RI

KEIN merekomendasikan beberapa langkah kebijakan dalam mendongkrak dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,3 persen pada 2016. Untuk mencapainya, KEIN merekomendasikan beberapa langkah kebijakan dalam mendongkrak dan menjaga pertumbuhan ekonomi Negara ini.

Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta mengungkapkan, pemerintah masih memiliki peluang mengerek pertumbuhan ekonomi di kuartal II, III dan IV, salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat. Cara ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi yang kurang dari 5 persen.

"Kalau daya beli meningkat, konsumsi tumbuh, dan imbasnya berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan daya beli harus melalui stimulus fiskal, yakni peningkatan belanja pemerintah pusat maupun daerah," ujar dia saat Konferensi Pers di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Peran daerah, kata Arif ikut menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Yakni dengan menyerap anggaran atau dana yang terparkir di perbankan dengan nilai ratusan triliun rupiah.  


"Investasi pun merupakan faktor pendorong perekonomian nasional. Dalam hal ini, pemerintah akan menjalankan 12 paket kebijakan supaya inline dengan daerah, seperti menurunkan biaya investasi melalui percepatan dan penyederhanaan perizinan, penurunan harga gas untuk industri dan percepatan infrastruktur," jelas dia.

Dengan langkah-langkah tersebut, Arif optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dapat terealisasi. Pertumbuhan ekonomi yang pesimistis, diperkirakan 5 persen-5,1 persen.

"Tapi dengan penyerapan belanja pemerintah, menaikkan daya beli, investasi, mendorong ekspor, penurunan suku bunga acuan, sampai tax amnesty, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen bukanlah hal yang mustahil dicapai," kata dia optimis.

Adapun langkah kebijakan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi menurut KEIN, antara lain :

# Menjaga daya beli masyarakat

1. Menjaga laju inflasi tetap rendah
2. Mendorong program jaminan sosial
3. Menaikkan pendapatan tidak kena pajak (PTKP)
4. Menaikkan gaji PNS dengan tambahan gaji ke 13 dan gaji ke 14

# Mendorong investasi

1. Menurunkan biaya input melalui percepatan dan penyederhanaan perijinan, penurunan harga gas untuk industri, penurunan harga listrik dan percepatan perbaikan infrastruktur
2. Mempercepat program hilirisasi industri berbasis agro (CPO, Kakao, Rotan), Mineral Logam (Bauksit, Nikel dan Tembaga)
3. Debotlenecking Penyelesaian Masalah Proyek Proyek Investasi Strategis
Memberikan relaksasi fiskal dengan berbagai macam insentif secara terarah dan terukur dengan tetap menjaga ketahanan fiskal

# Mendorong realisasi belanja pemerintah baik pusat maupun daerah sehingga dapat memberikan stimulasi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi

# Mendorong ekspor melalui relaksasi perijinan, insentif untuk bahan baku yang tidak tersedia di dalam negeri dan aktif mencari pasar baru tujuan ekspor

# Mengurangi impor dengan program hilirisasi dan meningkatkan substitusi impor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.