Sukses

Kebab Termahal di Dunia Seharga Rp 17,4 Juta, Anda Mau Coba?

kebab tersebut dihidangkan dengan daging sapi Wagyu terbaik asal jepang yang dimasak dengan jamur morel dan minyak italia berkualitas tinggi

Liputan6.com, Jakarta - Seorang chef di sebuah restoran terkemuka di kota London memiliki misi besar untuk merubah citra dari makanan Kebab. Kepala Chef dari Hazev restaurant Onder Sahan berhasil membuat kebab yang dijual dengan harga yang sangat mahal.

Tidak tanggung-tanggung, harga untuk mencicipi sepotong kebab tersebut mencapai 925 poundsterling atau setara dengan Rp 17,4 juta.

Melansir laman Dailymail, Sabtu (2/4/2016) kebab tersebut dihidangkan dengan daging sapiWagyu terbaik asal jepang yang dimasak dengan jamur morel dan minyak Italia berkualitas tinggi.

 

Chef Onder Sahan mengaku, idenya ini muncul akibat banyak orang yang menjadikan kebab sebagai makanan sampingan. Ia berpendapat makanan ini sebenarnya bisa dijadikan sebagai makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi.

The world's most expensive kebab: Head chef Onder Sahan unveiled the dish at his London restaurant in Canary Wharf

Over the fire: The indulgent meal is made from the finest Japanese Wagyu beef, fresh morel mushrooms and 25-year-old Italian vinegar

Drunks keep out! Head chef Onder Sahan wants to dispel the reputation of the kebab being only for the inebriated

“Kami berusaha untuk mengubah citra dari makanan ini. Kami menggunakan bahan-bahan kualitas terbaik sehingga rasa yang dihasilkan pun berbeda,” ungkapnya.

Proses pembuatan kebabnya pun diabadikan dalam sebuah video. Dalam video tersebut, penonton dapat melihat bagaimana proses pembuatan dari makanan yang dibanderol dengan harga yang sangat mahal tersebut.

Kebab adalah makanan yang terbuat dari daging sapi, digiling kasar lantas diolah dengan bumbu-bumbu khusus. Diproses melalui tiga tahapan, yakni pencampuran bumbu, pencetakan, dan pemasakan.

Makanan khas Timur Tengah ini menurut sejarahnya berasal dari Turki. Namun kepopuleran masakan ini pun meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat kota Berlin di Jerman sekitar abad ke- 18. (Vna/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini