Sukses

Proyek Palapa Ring Rp 8,5 Triliun, Prestasi Baru bagi RI

Proyek Palapa Ring merupakan masa depan bangsa ini guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali menorehkan prestasi dengan mengeksekusi perjanjian kerja sama proyek Palapa Ring Paket Tengah senilai Rp 1,38 triliun. Pembangunan jaringan serat optik menjangkau seluruh wilayah Indonesia ini ditaksir memakan investasi sekitar Rp 8,5 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, saat acara Penandatanganan Kerja Sama Palapa Ring Paket Tengah, mengungkapkan, jaringan pita lebar (broadband) merupakan masa depan bangsa ini guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Menariknya, pembangunan proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur ini menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sehingga murni tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proyek tersebut juga mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

"Skema pembiayaan KPBU belum terbiasa digunakan di RI, tapi proyek Palapa Ring ini yang tercepat perkembangannya sampai saat ini. Ini jadi prestasi baru, dan membawa manfaat bagi kesejahteraan bangsa kita," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek Palapa Ring masuk dalam Proyek Strategis Nasional dengan skema KPBU. Ia menambahkan, terutama avalibility payment yang dapat meningkatkan kelayakan proyek dan selama ini belum pernah digunakan dalam proyek infrastruktur lain.

"Jangan berpikir semua proyek infrastruktur dibangun pakai APBN, karena fokus APBN kita ke infrastruktur dasar, seperti irigasi, bandara kecil, pelabuhan kecil, jalan arteri. Dengan ini diharapkan makin banyak perusahaan Indonesia bisa hidup dari infrastruktur bukan hanya kontraktor, tapi juga developer," tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan saat ini sudah ada 10 perusahaan nasional sanggup membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik dengan kapasitas 1,6 juta kilometer per tahun.

"Kalau betul-betul pakai produk dalam negeri, ini akan memberi nilai tambah dan menyerap banyak tenaga kerja. Sejalan dengan amanat peraturan Presiden, di dalam menjalankan proyek diimbau menggunakan produk bangsa sendiri," terangnya.

Hari ini, titik awal kesuksesan pembangunan infrastruktur skema KPBU kembali ditorehkan. Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menandatangani perjanjian kerja sama proyek Palapa Ring Paket Barat, kini dilanjutkan dengan Paket Tengah dengan PT LEN Telekomunikasi Indonesia (konsorsium Pandawa Lima).

Paket Tengah proyek Palapa Ring akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara (sampai Kepulauan Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Total investasinya Rp 1,7 triliun. (Fik/Gdn)