Sukses

Hadapi Pasar Bebas Asean, RI Punya Insinyur Bersertifikat

Terutama untuk menggarap proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air maupun negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan Indonesia sangat siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir Desember ini, terutama untuk menggarap proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air maupun negara lain. Kesiapan ini didukung ratusan ribu tenaga ahli konstruksi bersertifikasi khusus.

"Kita sudah sangat siap menghadapi MEA, karena kita sudah melakukan Mutual Recognation Agreement (MRA) dengan negara-negara ASEAN," ucap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib di kantornya, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Lebih jauh dia menjelaskan, Indonesia mempunyai basis tenaga ahli konstruksi yang mengantongi Sertifikat Keahlian (SKA) sebanyak 153.192 orang. Rinciannya, tenaga ahli tingkat muda sebanyak 78 ribu, ahli madya 69 ribu orang dan tenaga ahli tingkat utama sebanyak 5.600 orang.  


"Dalam skala ASEAN, kita juga sudah punya 84 arsitek yang memperoleh ASEAN Architect (AA) dan 569 konsultan konstruksi yang memiliki sertifikat Chartered Professional Engineer (ACPE)," ujar Yusid.

Porsi tenaga ahli konstruksi asal Indonesia, diakuinya mendominasi dari seluruh tenaga kerja di bidang yang sama di ASEAN. Tenaga ahli konstruksi pemegang sertifikat AA di seluruh negara ASEAN berjumlah 285 orang dan pemilik ACPE mencapai 1.483 orang.

"Tenaga ahli kita yang terbanyak dibanding negara ASEAN lain, jadi kita bisa bersaing dengan mereka. Termasuk untuk badan usaha kita karena kita sudah mampu menggarap proyek di negara lain, seperti Timor Timur, Dubai, Aljazair, dan negara lain," terang Yusid.

Seperti diketahui, Kementerian PUPR telah merencanakan pembangunan proyek dengan anggaran Rp 104,08 triliun di tahun depan, meliputi :

1. Ditjen SDA

- Pembangunan 22 bendungan (on going) dan 8 bendungan baru
- Pembangunan 60 ribu ha irigasi, rawa dan tambak
- Rehabilitasi 347 ribu ha irigasi, rawa dan tambak
- OP irigasi, rawa dan tambak 3,4 juta ha
- Pembangunan 273 Km pengendali banjir
- Pembangunan 38 Km pengamanan pantai
- Pembangunan 387 buah embung

2. Ditjen Bina Marga

- Pembangunan jalan baru 769 Km (termasuk kawasan perbatasan)
- Pembangunan 29 Km jalan tol
- Pembangunan dan peningkatan jembatan 12.714 meter
- Pembangunan fly over, underpass, perlintasan tak sebidang kereta api 4.487 meter
- Pengadaan lahan jalan bebas hambatan 800 ha

3. Ditjen Cipta Karya

- Pembangunan SPAM regional 1.450 liter per detik
- Pembangunan SPAM IKK 2.189 liter per detik
- Penanganan 2.086 ha kawasan kumuh perkotaan
- Pembangunan SPAM berbasis masyarakat 1.480 liter per detik
- Penanganan TPA regional 110 ribu KK
- Penanganan IPAL regional di dua kabupaten/kota 2.350 KK
- Revitalisasi 188 kawasan tematik

4. Ditjen Perumahan

- Pembangunan rumah susun 11.642 unit
- Pembangunan rumah khusus 6.350 unit
- Peningkatan kualitas rumah swadaya 94 ribu unit
- Pembangunan baru rumah swadaya 1.000 unit
- Bantuan PSU untuk perumahan umum 42 ribu unit. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.