Sukses

Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan, ditutup turun 0,9 persen.

Liputan6.com, New York - Harga emas terjatuh pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Penyebab kejatuhan harga emas karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) sehingga mendorong para investor untuk menjalankan aksi ambil untung di tengah kenaikan harga logam mulai tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/10/2015), harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan, ditutup turun 0,9 persen menjadi US$ 1.167,10 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga emas telah merangkak naik setidaknya 5 persen dari posisi terendah pada Oktober 2015 ini. Kenaikan harga emas ini dipicu sentimen dari Bank Sentral AS (The Fed).

Sebagian besar pelaku pasar melihat bahwa kecil kemungkinan besar The Fed untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini. Mereka melihat bahwa Bank Sentral AS akan menahan aksi pengetatan kebijakan moneter yang telah direncanakan sejak akhir tahun lalu itu.

Dengan ekspektasi tersebut, imbal hasil obligasi akan tetap berada di level rendah sehingga para investor lebih memilih untuk meletakkan investasinya di logam mulia karena keuntungan yang didapat bisa lebih besar.

"Namun ada berita yang mengatakan bahwa nilai tukar dolar AS kembali menguat kemudian beberapa investor menggunakan kesempatan untuk mengambil untung," jelas broker RJO Futures, Bob Haberkorn.

Nilai tukar dolar AS yang lebih kuat memang membebani emas. Pasalnya, emas dijual dalam mata uang tersebut sehingga jika dolar AS naik maka keuntungan para investor yang melakukan transaksi dengan mata uang lainnya akan mengalami penurunan.

Dalam Wall Street Journal Indeks Dolar, indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang lain mengalami kenaikan 0,3 persen menjadi 87,47. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini